Suatu ketika dua buah jambangan tertinggal oleh tuannya yang pelupa di pinggir sungai. Yang satu adalah jambangan kuningan yang berkilat indah, yang lain adalah jambangan tanah liat yang tidak begitu keras.
Mengalami kondisi di luar rumah itu, jambangan tanah liat berkata, "Oh, sungguh menyenangkan berada di luar, di bawah sinar matahari!"
Jambangan kuningan tidak mau ketinggalan. Ia berkata, "Ya, lebih baik daripada di atas bufet yang kaku.”
Saat mereka asyik bercakap-cakap datanglah badai. Kedua jambangan itu tersapu ke dalam sungai. Mereka terapung-apung di sungai. Jambangan tanah liat ketakutan. Ia berkata, "Sungguh menakutkan, kalau tahu begini aku di rumah saja. Aku pasti akan tenggelam. Aku hanyalah jambangan yang rapuh."
Jambangan kuningan, sahabatnya, menghibur, "Jangan takut, sahabatku. Aku akan melindungimu. Merapatlah ke sisiku dan aku akan mendorongmu ke pinggir dengan lembut."
Jambangan tanah liat berteriak, "Jangan lakukan itu! Jangan dekat badanku. Jika kita berbenturan, aku akan segera hancur. Aku akan segera lebur menjadi air.”
Dalam hidup ini kita memang membutuhkan bantuan dari orang lain. Mengapa? Karena kita ini manusia yang serba terbatas. Kita dapat menjadi orang yang mampu, kalau sesama kita mengulurkan tangan.
Namun ada kalanya bantuan tidak kita butuhkan untuk kelangsungan hidup kita. Kisah di atas mau menunjukkan bahwa niat baik yang ingin kita berikan kepada sesama belum tentu bermanfaat. Kita perlu melihat situasi dan kondisi yang ada di sekitar kita. Kita perlu melihat tanda-tanda jaman di sekitar kita. Untuk itu dibutuhkan kepekaan dalam hidup kita.
Orang yang memiliki kepekaan dalam hidup itu orang yang punya kepedulian terhadap sesama. Orang seperti ini tahu apa yang akan ia lakukan terhadap sesama yang membutuhkan bantuannya. Ia tidak sembarang memberikan bantuan. Namun tidak berarti ia mudah menutup diri terhadap kebutuhan orang lain.
Sebagai orang beriman, kita diharapkan memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar kita. Kita mesti berani mengulurkan tangan membantu sesama di kala mereka membutuhkan bantuan kita. Bantuan itu seberapa kecil pun biasanya sangat berarti bagi yang mendapatkannya.
Mari kita memiliki kepekaan terhadap sesama. Kita berikan bantuan kepada mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan bantuan. Dengan demikian, ada kebahagiaan dalam hidup sesama kita. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.(117)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.