Nelson Mandela, siapa tidak kenal? Pria berusia 90 tahun ini terkenal sangat gigih memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Ia pernah dipenjara selama 27 tahun oleh regim apartheid Afrika Selatan. Perjuangan kemudian ia lakukan dari dalam penjara sampai akhirnya kaum kulit hitam Afrika Selatan mendapatkan hak yang sama dengan kaum kulit putih.
Setelah ia terpilih menjadi presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela mengadakan suatu rekonsiliasi. Ia tidak membalas kekejaman yang telah dilakukan kaum kulit putih terhadapnya. Ia mengampuni semua yang bersalah dan mulai membangun Afrika Selatan bangkit dari keterpurukan.
Akhir Juni tahun 2008 lalu diadakan sebuah konser untuk ulang tahunnya di London. Dalam kesempatan itu, Nelson Mandela menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk ambil bagian dalam perjuangan melawan kemiskinan, penindasan, dan penyakit yang melanda dunia. Ia berkata, “Inilah saatnya untuk mengangkat beban secara bersama-sama. Malam ini, kita berdiri di sini. Kami kembali ke London untuk memberikan penghargaan atas perayaan yang indah ini. Tetapi, kendati kita mengadakan perayaan malam ini, marilah kita kenangkan kembali bahwa pekerjaan kita belumlah rampung. Di mana kemiskinan, penyakit, termasuk AIDS dan kemanusiaan masih ditindas, maka menjadi tugas kitalah untuk membebaskan itu semua.”
Kepedulian terhadap sesama yang menderita mesti menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Ada begitu banyak peristiwa mengenaskan yang terjadi di sekitar kita. Peristiwa-peristiwa itu menuntut kita untuk memiliki kepedulian. Kita mesti menjadi pembawa solusi yang berguna bagi sesama.
Soalnya adalah ada begitu banyak orang yang kurang peduli terhadap penderitaan sesamanya. Mereka cuek. Mereka tidak mau tahu. Mengapa ini semua bisa terjadi? Tentu saja hal ini bisa terjadi karena kurangnya kesadaran bahwa semua manusia itu memilik harkat dan martabat yang sama. Kalau ada kesadaran mengenai kesamaan ini, saya yakin banyak orang akan mudah tergerak hatinya oleh belas kasihan.
Nelson Mandela telah melakukan hal yang sangat indah dalam hidupnya. Ia berjuang untuk kesamaan hak bangsanya. Ia juga telah memaafkan semua orang yang telah menghukum dan menganiaya dia. Sosok Nelson Mandela menjadi contoh bagi kita bagaimana kita semestinya memiliki kepedulian terhadap sesama. Kita adalah bagian dari sesama kita.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa memiliki kepedulian terhadap sesama kita. Inilah iman yang hidup yang mesti terus-menerus berkembang dan bertumbuh dalam hidup kita. Tuhan memberkati.**
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
144
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.