Adalah seorang perempuan bernama Dian Sudarjo. Dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, ia telah mengembangkan jaringan media massa yang luas dari majalah, televisi, radio beserta sindikasinya. Padahal seperti majalah, ia awali dengan coba-coba. Ibu dari tiga anak ini mengaku bekerja dari pukul 10.00 hingga pukul 24.00.
Dengan yakin, ia berkata, “Bisnis hanya bisa berjalan kalau kita mau tangan kita kotor. Diperlukan dirty hands dan pengetahuan akan detail.”
Untuk itu, ia bersikap tidak seperti konglomerat yang menyewa eksekutif dan mengira semuanya akan beres. Ia berkata lagi, “Tidak bisa, kita harus bekerja sendiri untuk tahu detailnya...”
Dian Sudarjo memang seorang perempuan yang mau bekerja keras untuk usaha-usahanya di bidang massmedia itu. Baginya, memiliki etos kerja yang baik menjadi andalan utama suksesnya suatu usaha. Karena itu, ia tidak mau berpangku tangan dengan membiarkan para karyawannya bekerja sendiri. Ia terlibat langsung dalam usahanya. Dengan demikian, ia tidak merasa dibohongi. Ia tahu apa yang mesti ia tangani.
Banyak orang terjerumus ke dalam godaan untuk menjadi mandor atas usaha-usahanya. Ini yang sering menghambat kemajuan usaha-usahanya. Atau hal ini yang sering membuat orang tidak maju dalam usaha-usahanya. Usaha-usaha hanya berjalan di tempat.
Orang seperti ini biasanya tidak tahu banyak tentang seluk beluk usaha. Padahal dengan terjun langsung menangani usaha, orang belajar sesuatu yang baru. Orang belajar dari pengalaman bekerja itu. Dengan demikian ketika ada tantangan atas usahanya, ia tahu sungguh-sungguh apa yang mesti ia lakukan untuk menghadapi tantangan itu.
Seseorang yang memiliki kecintaan yang besar terhadap pekerjaaannya akan menuai hasil yang memuaskan. Hal ini bukan hanya kepuasan akan berhasilnya usaha yang bisa dilihat dengan mata. Tetapi juga orang mengalami kepuasan batin. Nilai rohani dari suatu pekerjaan akan mampu membawa orang pada kebahagiaan.
Karena itu, orang mesti memiliki kemauan untuk bekerja sendiri. Orang yang tidak memiliki kemauan untuk berusaha sendiri akan tenggelam dalam keterpurukan hidup. Untuk itu, dibutuhkan kerja keras. Dibutuhkan pengorbanan yang besar, kalau orang mau berhasil dalam usaha-usahanya. Orang tidak bisa hanya duduk manis saja dan mengharapkan usaha-usahanya berhasil. Dibutuhkan dirty hands, tangan yang rela untuk kotor dan dikotori oleh pekerjaannya.
Sebagai orang beriman, bekerja itu bagian dari iman. Bekerja untuk usaha sendiri itu membawa orang untuk semakin beriman kepada Tuhan. Karena itu, orang mesti berani untuk mau secara terus-menerus melibatkan diri dalam usaha-usahanya.
Setiap hari kita menerima begitu banyak hal baik dari Tuhan. Mari kita bawa semua itu dalam hidup kita hari ini. Dengan demikian, kita menemukan damai dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
301
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.