Seorang murid mengalami kesulitan dengan suatu mata pelajaran. Dengan mudah ia tidak senang terhadapnya dan semakin kesulitan. Ia sudah berusaha keras, namun ia masih tetap mengalami kesulitan. Ia juga sudah bertanya kepada teman-temannya yang lebih pintar darinya. Tetapi semua jawaban tidak membantunya untuk keluar dari kesulitan itu.
Ia mulai merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri di kelas. Melihat kondisi itu, teman-temannya malah menyingkirkannya. Mereka kurang mau menerima kehadirannya. Akhirnya, murid itu mendatangi guru kelasnya. Ia mengutarakan semua persoalan yang ia hadapi. Gurunya berusaha membantunya.
Kata gurunya, “Yang penting kamu memiliki kemauan untuk belajar. Kemauan itu yang mesti kamu tanamkan dalam dirimu.”
Murid itu menemukan jalan untuk keluar dari kesulitannya. Setelah pulang sekolah, ia mempelajari ulang bahan-bahan yang diberikan di kelas tentang pelajaran itu. Lama-kelamaan ia dapat menguasai pelajaran itu. Memang, yang ia butuhkan adalah kemauan dan kerja keras.
Setelah berhasil mengatasi kesulitannya, teman-temannya mulai mendekatinya kembali. Untuk hal ini, ia tidak dendam. Ia menerima kembali mereka apa adanya. Ia tidak mau mempersoalkan tingkah mereka waktu ia mengalami kesulitan. Ia malah bersyukur atas tantangan yang mereka tunjukkan kepadanya. Dengan begitu, ia dapat mencari cara-cara untuk keluar dari kesulitannya.
Dalam hidup ini, kita berjumpa dengan orang-orang seperti kisah di atas. Usaha keras ternyata dapat membantu orang untuk keluar dari kesulitan-kesulitan hidup. Untuk itu, orang mesti selalu berjuang. Tidak boleh berhenti berjuang. Apa pun tantangan yang dihadapi, orang mesti selalu mencari cara-cara untuk keluar dari kesulitannya.
Yang menarik adalah dalam hidup ini, kita jumpai juga orang-orang yang menyingkirkan sesamanya yang mengalami kesulitan. Orang hanya ingin melihat sesamanya yang tidak mengalami kesulitan hidup. Padahal hidup ini penuh dengan warna-warni. Hidup ini ada kalanya di atas. Tetapi ada kalanya berada di bawah. Ada kalanya orang mencapai kesuksesan yang gilang-gemilang. Tetapi ada kalanya orang mengalami kejatuhan yang paling pahit.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk berusaha menerima semua orang dalam keadaan apa pun. Kita menerima sesama yang sukses dengan sukacita. Tetapi kita juga mesti menerima mereka yang kurang beruntung dalam hidup ini dengan sukacita pula. Kesulitan hidup semestinya tidak menghalangi kita untuk membiarkan sesama kita terpuruk dalam kesulitannya.
Setiap hari kita mengalami betapa hidup ini begitu indah. Tentu saja indahnya hidup ini tidak tercipta hanya dari yang baik-baik saja. Hidup ini juga tercipta dari kesulitan-kesulitan hidup. Karena itu, mari kita syukuri aneka pengalaman hidup ini. Kita mengsyukurinya karena aneka pengalaman itu mampu membentuk hidup kita seperti sekarang ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
313
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.