Ada seorang yang buta sejak kecil. Ia ingin sekali melihat indahnya dunia. Tetapi keinginannya itu hanyalah suatu mimpi panjang. Kalau tidak dibantu, ia tentu tidak akan dapat melihat.
Suatu hari, ia berusaha mencari pertolongan dari orang lain untuk membantu pekerjaannya. Kebetulan orang buta ini juga seorang pengarang prosa dan puisi. Ia menulis menggunakan huruf-huruf brail. Tulisan-tulisannya pernah diterbitkan oleh beberapa surat kabar dan juga dibukukan.
Menurut pengakuannya, ia dapat menulis berkat bantuan saudara-saudara di sekitarnya. Mereka menolongnya untuk mencarikan mesin ketik yang bisa ia pakai untuk menuangkan ide-idenya. Atau ada juga yang merekam kata-katanya yang kemudian dikumpulkan menjadi sebuah tulisan yang indah.
Hasil karyanya pun dikirim oleh saudaranya ke surat kabar atau majalah. Ketika ia mau menerbitkan sebuah buku, saudara-saudaranya itu membantunya dari awal hingga pemasaran. Dalam kondisi seperti itu, orang buta itu merasa sangat bahagia. Ia gembira ada orang-orang yang begitu memiliki perhatian yang besar terhadapnya. Betapa indah hidup ini.
Karena itu, ia memutuskan untuk tidak mencari penyembuhan atas matanya. Ia berkata, “Saya sangat mensyukuri apa yang saya miliki sekarang ini. Tuhan tentu punya maksud baik bahwa saya memiliki mata yang buta. Saya tidak mau merajuk kepada Tuhan.”
Di sekitar kita, kita jumpai begitu banyak orang yang membutuhkan pertolongan kita. Mereka merindukan tangan-tangan yang mampu menjamah mereka dengan hati yang tulus. Bantuan meski kecil sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.
Di sekitar kita ada orang-orang yang kurang beruntung. Misalnya, para tunanetra, penderita kusta atau orang-orang jompo. Mereka semua membutuhkan bantuan dari kita. Sering orang hanya terharu melihat penderitaan sesamanya. Orang kurang tergerak hatinya untuk mengulurkan tangan bagi sesamanya yang menderita.
Karena itu, sebagai orang beriman kita diajak untuk memberikan perhatian kepada mereka yang mengalami kesusahan dalam hidup ini. Ketika kita membantu mereka, sebenarnya kita mendidik diri kita untuk memiliki hati yang peka terhadap sesama. Mereka adalah bagian dari kehidupan kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
290
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.