Seorang gadis sangat kuatir akan hidupnya. Setiap kali menghadapi saat-saat penting dalam hidupnya, ia merasa kuatir. Ia cemas, apakah ia mampu melewati saat-saat penting itu atau tidak. Karena itu, ia sering tidak berani menghadapi saat-saat penting itu. Kadang-kadang ia menyembunyikan diri di kamar. Atau ia sengaja menghindari saat-saat penting itu.
Akibatnya, gadis itu tumbuh dalam suasana yang tidak kondusif. Tidak menyenangkan. Ia menjadi orang yang kurang berani tampil. Ia lebih memilih untuk berada di belakang layar. Padahal ia punya potensi yang besar. Ia punya bakat yang besar dalam olah vokal dan memainkan alat-alat musik.
Tentang keadaan dirinya itu, gadis itu berkata, ”Saya mesti menerima diri saya apa adanya. Saya tidak bisa mengubah apa yang ada dalam diri saya. Saya pasrah. Saya tidak punya kekuatan apa-apa.”
Kekuatiran itu terus-menerus menggerogoti hidup gadis itu. Orangtuanya sudah berusaha untuk menghilangkan rasa kuatir dalam dirinya. Namun tetap saja gadis itu tidak mampu menghilangkannya. Ia selalu dihantui oleh kekuatiran itu.
Sahabat, kekuatiran merupakan bagian dari hidup manusia. Namun suatu kekuatiran yang berlebihan bisa menjadi suatu penyakit yang menggerogoti hidup manusia itu sendiri. Kekuatiran bisa menjadi seperti penyakit kanker yang terus-menerus menyakiti tubuh. Kalau tidak diobati, ia makin menjadi-jadi. Kalau tidak diusahakan untuk diobati, kekuatiran itu dapat membunuh pertumbuhan hidup manusia.
Karena itu, orang mesti berani mencari tahu sebab musabab kekuatiran itu. Mengapa seseorang sampai pada kekuatiran yang kronis? Apakah ia punya masa lalu yang kurang menyenangkan? Apakah ia mengalami broken-home, sehingga ia selalu dihantui oleh kekuatiran itu?
Keberanian untuk bertanya pada diri sendiri tentang sesuatu yang negatif yang dialami akan sangat membantu orang untuk keluar dari hal tersebut. Keberanian untuk bertanya itu membuktikan bahwa orang ingin keluar dari kesulitan hidupnya. Orang mau mengobati yang sakit yang ada dalam dirinya. Dengan demikian, orang dapat memiliki hidup yang menyenangkan. Orang tidak perlu terbelenggu oleh ilusi-ilusi. Orang tidak perlu terjerumus ke dalam bayangan-bayangan semu.
Sebagai orang beriman, usaha kita mengatasi kekuatiran kita senantiasa bersama Tuhan. Ketika kita dikuasai oleh Tuhan, sebenarnya kita tidak perlu kuatir. Mengapa? Karena Tuhan senantiasa menjadi jaminan hidup kita. Tuhan senantiasa setia kepada kita. Tuhan selalu peduli terhadap kita.
Untuk itu, yang mesti kita lakukan adalah kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Kita biarkan Tuhan membimbing langkah-langkah kaki kita. Kita biarkan Tuhan menguatkan hati kita yang mudah loyo. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.