Pages

10 April 2011

Jangan Mengandalkan Egosime dalam Hidup Bersama

Denise Richards (38) merasa harus jujur kepada anak perempuannya, Sam Sheen (5), tentang sang ayah, aktor Charlie Sheen, yang terpaksa merayakan Natal di penjara. Gara-garanya, anak sulung Richards itu mendapat pertanyaan dari teman sekolahnya tentang berita koran yang menyebut Sheen dipenjara.

Awalnya, Denise yang pernah berperan sebagai ”gadis Bond” dalam The World is Not Enough berusaha menutupi kebenaran itu dari kedua anak perempuannya, Sam dan Lola Rose Sheen (4). Dia berbohong tentang keberadaan Sheen yang sesungguhnya saat Sheen menelepon dari penjara di Aspen, Colorado, AS, untuk mengucapkan selamat Natal kepada anak-anaknya.

Namun, Richards merasa harus menjernihkan persoalan itu saat Sam bertanya tentang pertengkaran ayah mereka dengan istrinya kini, Brooke Mueller. Denise berkata, ”Sungguh sangat sulit menjelaskan hal itu. Ini berawal di sekolah saat anakku ditanya temannya, ’Apakah ayahmu masih di penjara?’ Sebelumnya, aku tak pernah bercerita tentang ayah mereka sedang di penjara.”

Natal 2009, Sheen terbukti melakukan kekerasan domestik terhadap Mueller hingga istrinya itu mengalami cedera parah. Akibat perbuatannya itu, Sheen harus melewati Natal di penjara.

Sahabat, kekerasan domestik merupakan sesuatu yang menyedihkan. Persoalannya, mengapa mesti terjadi kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang-orang yang begitu dekat? Mengapa orang-orang yang dicintai itu mesti menghadapi suatu situasi yang menyedihkan dan menakutkan?

Jawaban atas pertanyaan ini tentu mesti dicari dari hakekat kehidupan bersama. Kalau orang sungguh-sungguh mengerti tentang hakekat kehidupan bersama, orang akan mudah membangun suasana damai. Tujuan hidup bersama itu untuk membangun kebahagiaan. Setiap orang yang hidup dalam kebersamaan itu mesti berusaha untuk menciptakan suasana damai itu. Mereka mesti berusaha menjauhkan situasi diri yang dipenuhi oleh egoisme berlebihan.

Kekerasan bisa terjadi dalam hidup bersama, karena egoisme dan kepentingan diri sendiri mengatasi kepentingan bersama. Ada yang kemudian mau menang sendiri. Ada yang tidak mau orang lain dominan dalam hidup bersama itu. Akibatnya, terjadilah kekerasan. Orang mengandalkan siapa kuat dia menang. Hidup seperti di dalam hutan belantara saja.

Karena itu, orang beriman mesti senantiasa menyadari panggilan hidupnya untuk menciptakan kebersamaan yang damai. Orang mesti sadar bahwa dalam kehidupan bersama itu kepentingan bersama mesti dijunjung tinggi. Egoisme dan kepentingan diri sendiri tidak boleh diutamakan. Dengan demikian, hidup ini menjadi lebih baik dan damai. Tuhan memberkati. **

Frans de Sales, SCJ


651

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.