Pages

06 Januari 2010

Belajar dari Kesalahan


Suatu hari seorang pengusaha sukses diwawancarai oleh wartawan di rumahnya. Wartawan itu bertanya, “Apa rahasia sukses Anda?”

Dengan wajah serius, pengusaha sukses itu menjawab, “Hanya ada dua kata!”

Wartawan itu penasaran. Ia bertanya lagi, “Apa itu, Pak?”

Pengusaha itu menjawab dengan suara tegas, “Keputusan tepat!”

Wartawan itu tidak puas dengan jawaban yang pendek itu. Ia mengejar lagi dengan pertanyaan, “Lalu apa rahasia membuat keputusan yang tepat?”

Pengusaha sukses itu tersenyum. Namun dengan penuh wibawa ia menjawab, “Hanya satu kata.”

Wartawan itu menggeleng-gelengkan kepala. Ia semakin penasaran, mengapa pengusaha suskes itu tidak mau banyak bicara. Lantas ia bertanya lagi, “Apa itu, Pak?”

Dengan suara tegas, pengusaha itu menjawab, “Pengalaman!”

Wartawan itu bertanya lagi, “Lalu apa rahasia mendapatkan banyak pengalaman?”

Penguasa itu tersenyum sinis lalu menjawab, “Hanya dua kata!”

Wartawan itu hampir putus asa. Namun ia tetap mengejar pengusaha itu dengan pertanyaan lagi, “Apa itu?”

Pengusaha itu menjawab dengan mantap, “Keputusan salah!”

Banyak orang takut salah dalam hidup ini. Mereka berusaha untuk menjalani hidup dengan lurus dan benar seratus persen. Padahal untuk mencapai yang lurus dan benar dengan seratus persen itu sering mustahil. Manusia itu makhluk yang terbatas. Keterbatasan itu sering membuat manusia jatuh ke dalam kesalahan.

Orang yang biasanya tidak mau salah dalam hidup adalah orang yang ideal. Orang yang mau menjalani hidup ini di awang-awang. Akibatnya, orang tidak dapat mendarat pada realitas yang ada di dunia ini.

Kisah tadi mau menampilkan sisi yang lain dari kehidupan. Orang yang berani belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya akan menemukan keberhasilan dalam hidup. Ia tidak takut menghadapi realitas hidup yang pahit.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk belajar menggali makna dari kesalahan dalam hidup ini. Orang yang mampu keluar dari kesalahan akan menemukan keberhasilan dalam hidup ini. Tuhan senantiasa memberi kesempatan kepada mereka yang melakukan kesalahan. Untuk itu, orang beriman mesti memiliki penyerahan diri yang mendalam kepada Tuhan. Orang beriman mesti berani mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Tuhan akan membantu kalau orang mau berserah diri kepadaNya. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com


285

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.