Pages

08 Maret 2011

Istirahat untuk Menemukan Semangat Baru


Kurang tidur bisa berakibat fatal, jika dibiarkan jadi kebiasaan. Remaja yang jumlah jam tidurnya sangat sedikit cenderung depresi bahkan punya pikiran ingin bunuh diri. Inilah hasil analisa terhadap 15.000 partisipan dan orang tua di Amerika Serikat.

Peneliti menemukan setengah remaja atau orang dewasa tidur di atas jam 10 malam. Bahkan tiga perempatnya dibiarkan tidur di atas tengah malam. Dalam Journal Sleep disebutkan bahwa hampir 24 persen remaja yang kurang tidur mengalami depresi dan seperlimanya punya pikiran untuk bunuh diri.

James Gangwisch dari Columbia University berkata, ”Hasil studi ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kurang tidur merupakan faktor pemicu depresi. Padahal kualitas tidur yang cukup bisa mencegah dari berbagai penyakit.”

Menurut Gangwisch, kecukupan tidur akan mempengaruhi bagaimana otak merespons sesuatu dan menangani stress. Kurang tidur juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan tingkat konsentrasi. Studi yang dirilis oleh American Academy of Sleep Medicine menyarankan, agar remaja tidur sebanyak 8 jam setiap malamnya.

Gangwisch berkata, ”Masalahnya adalah lingkungan saat ini sudah berubah. Remaja sekarang lebih banyak terpapar lampu terang, play station, TV dan komputer yang membuat produksi hormon melatonin (hormon ngantuk yang muncul saat gelap) terhenti dan akibatnya seseorang akan lebih susah tidur. Belum lagi dengan aktivitas menelepon dan SMS-an yang sering dilakukan remaja sampai larut malam.”

Sahabat, sudah cukupkah tidur Anda? Tidur merupakan bagian yang tidak boleh dpisahkan dari hidup manusia. Sekuat-kuatnya seseorang, orang tetap membutuhkan saat untuk beristirahat. Orang mesti berani mengambil waktu untuk mengistirahatkan raganya yang capek. Orang tidak boleh membiarkan tubuhnya yang capek itu terus larut dalam kelelahan. Itu namanya penyiksaan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ada orang yang menyepelekan tidur. Tujuannya adalah agar orang dapat meraih hasil kerja yang maksimal. Orang berani mengorbankan waktu istirahatnya untuk tujuan ini. Tentu saja hal ini berbahaya bagi hidup seseorang. Akibatnya akan fatal bagi kelanjutan hidup. Mengapa? Karena tubuh yang lemas menyebabkan orang tidak bisa terus-menerus bertahan dalam kegiatan-kegiatan hariannya. Kondisi tubuh yang lemah juga memudahkan berbagai penyakit datang bersarang di dalam tubuh seseorang.

Hasil penelitian tadi merupakan salah satu efek dari kurangnya waktu istirahat bagi tubuh kita. Karena itu, orang mesti menyadari sungguh-sungguh bahwa tubuh manusia membutuhkan waktu untuk istirahat. Istirahat berarti orang mau menimba kekuatan baru bagi hidupnya. Orang menemukan kembali semangat yang hilang oleh kegiatan-kegiatannya sepanjang hari.

Mari kita mengambil waktu untuk istirahat untuk memulihkan kembali jiwa dan raga kita. Dengan demikian, kita memiliki semangat dan kekuatan baru untuk memulai hari yang baru. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ


627

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.