Pages

22 Maret 2011

Berusaha Menciptakan Semangat Berjuang

Kehormatan sebagai pengeliling dunia pertama tunggal dianugerahkan kepada Francis Chichester. Ia hidup dari tahun 1902 hingga 1972. Di tahun 1966, Chichester yang berusia 64 tahun berlayar menggunakan Gipsy Moth IV dengan panjangnya 16 meter dari Inggris.

Sial baginya. Sistim kemudi Gipsy rusak saat berada 3700 kilometer dari Australia. Tapi ia berhasil mencapai Australia. Segera setelah meninggalkan Sydney, Gyspy terbalik. Namun ia berhasil memperbaiki keadaannya. Di sekitar Tanjung Tanduk, Chichester menghadapi gelombang setinggi 15 meter. Dia berhasil mengendalikan Gyspynya. Chichester bukan tipe orang yang cepat menyerah.

Tahun 1960 dia adalah pemenang lomba melintasi atlantik dengan hanya menggunakan satu tangan. Dia juga orang pertama yang melakukan penerbangan tunggal jarak jauh dengan menggunakan pesawat terbang air dari Inggris ke Australia. Pada tanggal 28 Mei 1967, setelah 226 hari berlayar di laut lepas, dia disambut oleh setengah juta orang di Plymouth, Inggris.

Sahabat, suatu kerja keras tanpa menyerah akan membuahkan hasil yang berlimpah bagi kehidupan. Namun suatu kerja keras tanpa konsistensi belum tentu menghasilkan buah yang baik. Konsistensi itu semangat yang memotivasi kerja keras manusia. Konsistensi itu bagai mesin penggerak yang menggerakkan kendaraan untuk dapat berlari.

Karena itu, orang tidak hanya sekedar bekerja keras. Orang mesti menemukan semangat hidup yang memberi konsistensi dalam kerja kerasnya itu. Orang beriman akan menemukan semangat itu di dalam Tuhan. Mengapa? Karena bagi orang beriman, Tuhanlah sumber inspirasi hidup. Tuhan memberi kekuatan kepada manusia untuk memiliki semangat dalam mengerjakan sesuatu.

Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa sang pengembara itu memiliki semangat hidup yang tinggi. Ia tidak menyerah begitu ada tantangan yang besar yang menghadang hidupnya. Ia terus-menerus berusaha. Ketika kapal yang dikendalikannya dihempas gelombang yang tinggi, ia tetap berusaha untuk mengatasinya. Ia tidak putus asa. Berkat kerja kerasnya itu, ia mengalami kegembiraan. Tentu saja Chichester memiliki konsistensi dalam perjuangannya mengarungi lautan luas.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk memiliki konsistensi dalam hidup beriman. Konsistensi itu bisa dalam bentuk kesetiaan atau kejujuran. Orang yang bertahan dalam kesetiaan akan menemukan semangat untuk tetap berjuang. Tidak ada keputusasaan dalam dirinya. Orang terus berusaha, karena memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukannya itu akan menghasilkan buah-buah kebaikan bagi hidup manusia.

Mari kita berusaha untuk memiliki semangat yang memberi kita kekuatan untuk tetap bertahan dalam iman kita. Kita juga mohon bantuan dari Tuhan, agar kita tetap setia pada iman kita masing-masing. Dengan demikian, hidup kita menjadi lebih berguna bagi diri kita dan sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

KOMSOS Keuskupan Agung Palembang

638

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.