Pages

15 Maret 2011

Mengerjakan Tugas-tugas dengan Sukacita Rata Penuh


Ada seorang anak yang selalu mengeluh di kala mengerjakan pekerjaan rumah dari gurunya. Ia selalu merasa sulit. Akibat lanjutnya adalah ia enggan untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan gurunya. Ia mengaku tidak bisa menyelesaikan soal-soal itu. Baginya, soal-soal itu hanya bisa dikerjakan oleh orang-orang yang brilian.

Ibunya yang menyaksikan sikap anaknya itu menjadi gelisah. Ia tidak yakin anaknya tidak bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh gurunya. Karena itu, sang ibu berusaha meyakinkan anaknya.

Ia berkata, “Nak, kamu pasti bisa mengerjakan soal-soal itu. Kan tidak ada yang sulit.”

Anak itu tidak mau menggubris. Ia sama sekali tidak mau membuka buku pekerjaan rumahnya. Ia merasa yakin bahwa ia tidak mungkin mengerjakan soal-soal itu. Namun ibunya tidak mau menyerah. Ia sangat yakin, anaknya dapat mengerjakan soal-soal yang ditugaskan kepadanya itu.

Ia berkata, “Nak, coba kamu buka buku pekerjaan rumahmu. Ibu yakin, setelah kamu membacanya pasti kamu menyukainya. Kamu pasti bisa mengerjakan soal-soal itu.”

Anak itu pun mulai membuka buku pekerjaan rumahnya. Satu demi satu ia perhatikan soal-soal itu. Tiba-tiba ia berteriak, “Ibu, ini soal-soal yang mudah. Aku pasti dapat mengerjakannya....”

Sahabat, banyak orang menganggap tugas-tugas yang diberikan kepada mereka itu sesuatu yang sulit untuk dikerjakan. Soalnya adalah orang tidak teliti. Orang sudah memiliki prasangka yang bukan-bukan. Akibatnya, orang tidak berani menggerakkan tangan dan kakinya untuk mulai mengerjakan tugas-tugas itu. Tanpa kreativitas, orang tidak akan berhasil mengerjakan suatu tugas pun. Hasilnya akan sangat mengecewakan.

Karena itu, yang mesti dilakukan adalah orang mulai mengerjakan tugas-tugas itu. Tidak perlu terlalu banyak memikirkannya. Mulai saja dan orang akan menemukan bahwa betapa pun beratnya suatu tugas akan dapat diselesaikan dengan baik. Tidak peduli tugas apa yang dikerjakan. Orang mesti memberi perhatian penuh dan yang terbaik. Orang tidak bisa setengah-setengah dalam menyelesaikan tugas itu.

Untuk itu, orang tidak perlu mencari kenyamanan dulu. Orang mesti menciptakan suasana kenyamanan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mengapa? Karena kenyamanan yang diciptakan sendiri itu akan bertahan lama. Tidak lekang oleh waktu. Orang akan menemukan betapa indahnya kenyamanan itu bagi hidupnya.

Orang beriman mesti melakukan pekerjaan-pekerjaannya dengan penuh iman, pengharapan dan kasih. Mengapa? Karena hanya dengan penyerahan diri yang total kepada Tuhan, orang beriman akan berhasil dalam tugas-tugasnya. Ia tidak bekerja sendirian. Ia bekerja bersama Tuhan yang terlibat dalam proses hidupnya. Ia senantiasa menyertakan Tuhan dalam tugas-tugasnya. Dengan demikian, tugas-tugas itu dikerjakan dengan penuh sukacita dalam kasih yang membara. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ


632

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.