Suatu pagi ada seorang pemuda ingin menemukan Tuhan. Ia memang sedang bingung, karena sudah lama berdoa tetapi Tuhan tidak mengabulkan permohonannya. Ia lalu pergi ke sebuah tempat ziarah yang dianggap tempat suci. Di sana di bawah sebatang pohon yang rindang ia duduk menyandarkan kepalanya pada sebuah bangku.
Dia berpikir bahwa di bawah pohon yang sejuk itu dia dapat mengalami kehadiran Tuhan. Sejenak dia menutup matanya lalu melipat kedua tangannya di atas pangkuannya. Dia khusyuk dalam doa. Lama ia tenggelam dalam doanya.
Setengah jam kemudian dia merasakan ada yang menepuk bahunya. Ia terkejut. Ia merasa terganggu. Setelah menoleh ke belakang, dia melihat seorang perempuan tua yang kusut berdiri di belakangnya.
Perempuan tua itu bertanya kepadanya, “Anda lapar?”
Pemuda itu menggelengkan kepalanya. Lantas perempuan tua keriput itu berkata kepadanya sambil memberikan sejumlah uang, “Saya dapat memberikan kepadamu sedikit uang untuk membeli makanan.”
Pemuda itu menerima uang itu lalu berkata, “Terima kasih sudah memperhatikan saya, nek. Uang ini akan saya pakai untuk membeli makanan. Semoga Tuhan memberkati nenek.”
Beberapa saat kemudian, pemuda itu tertinggal seorang diri lagi. Perempuan tua itu sudah sirna dari hadapannya. Pemuda itu lalu menyadari bahwa dia telah menemukan kehadiran Tuhan lewat lebih dari satu cara.
Banyak orang ingin berjumpa dengan Tuhan dalam hidup mereka. Tetapi Tuhan seolah-olah tidak pernah mengabulkan keinginan mereka. Orang lalu menjadi resah dan gelisah. Orang lalu mencari berbagai cara untuk menemukan Tuhan dalam hidup mereka.
Padahal Tuhan hadir lewat berbagai cara. Tuhan dapat hadir lewat seorang nenek tua yang baik hati. Tuhan dapat hadir lewat suami yang penuh tanggung jawab atas keluarganya atau istri yang penuh perhatian terhadap keluarganya. Mengapa? Karena pada hakekatnya Tuhan itu baik kepada semua orang. Tuhan tidak memandang bulu. Tuhan tidak mendiskriminasikan siapa pun.
Karena itu, mari kita sadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Dia hadir melalui cinta kasih sesama yang dekat dengan kita. Dia juga hadir melalui sentuhan-sentuhan orang di sekitar kita.
Setiap hari kita mengalami betapa Tuhan itu begitu baik kepada kita. Ia rela menyertai perjalanan hidup kita pada hari ini. Ia menyertai kita dalam bekerja. Karena itu, mari kita syukuri kehadiran Tuhan itu. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
380
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.