Pages

12 Desember 2010

Membuka Diri untuk Meraih Kebahagiaan

Suatu hari seorang gadis mendatangi seorang bijak. Gadis itu sedang mendalami makna kehidupan. Ia sudah lama berusaha untuk mengerti tentang makna kehidupan. Sedikit demi sedikit ia telah menemukannya. Namun ia ingin lebih dari itu. Karena itu, ia mengembara untuk menemukan makna yang sesungguhnya dari hidup ini.

Setelah bertemu dengan orang bijak itu, gadis itu bertanya, ”Pak, apa sebenarnya kebahagiaan itu? Saya sudah lama mencarinya, namun saya belum sungguh-sungguh menemukan maknanya.”

Orang bijak itu terkejut mendengar pertanyaan gadis itu. Namun ia berusaha menyembunyikan sikapnya. Orang bijak itu tidak langsung menjawab pertanyaan gadis itu. Ia malah bertanya kepadanya, ”Apakah Anda bisa membuka mata Anda lebar-lebar?”

Gadis itu bingung mendengar pertanyaan itu. Namun ia mengganggukkan kepalanya. Itu tandanya ia dapat membuka matanya. Lantas orang bijak itu bertanya lagi, ”Apakah Anda bisa membuka mata hati Anda?”

Gadis itu bingung. Ia punya mata hati, namun apakah orang dapat membuka mata hati? Yang biasa dibuat adalah orang merasakan dengan hatinya apa yang dialaminya. Lalu gadis itu menggelengkan kepalanya.

Melihat gelengan kepala gadis itu, orang bijak itu bertanya lagi, ”Tetapi apakah Anda mau membuka diri Anda terhadap orang lain?”

Sambil tersenyum, gadis itu menganggukkan kepalanya. Lalu orang bijak itu berkata, ”Kebahagiaan itu terjadi ketika Anda mampu membuka mata Anda untuk menyaksikan segala sesuatu yang indah dan menyenangkan. Kamu akan bahagia, kalau kamu dapat membuka hatimu untuk merasakan segala sesuatu yang baik. Kamu akan bahagia, ketika kamu dapat membuka diri untuk dicintai dengan tulus oleh orang lain.”

Sahabat, banyak orang mencari kebahagiaan di luar dirinya sendiri. Mereka merasa bahwa kebahagiaan itu datang dari orang lain. Mereka mengira bahwa kebahagiaan itu pertama-tama milik orang lain. Mereka mesti mengejar dan merebut kebahagiaan itu bagi diri mereka sendiri.

Tentu saja pandangan seperti ini keliru. Kebahagiaan itu pertama-tama mesti ditemukan dalam diri sendiri. Orang mesti berani membuka matanya, hatinya dan dirinya untuk memiliki sikap yang baik. Orang mesti memiliki disposisi batin yang baik untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup ini. Karena itu, kebahagiaan itu bukan sekedar sesuatu yang datang dari luar. Tetapi kebahagiaan itu mesti diciptakan dari dalam diri sendiri.

Karena itu, orang beriman mesti selalu membuka dirinya kepada Tuhan dan sesama. Mengapa? Karena hanya dengan membuka diri itu orang dapat menerima cinta dan perhatian yang tulus dari Tuhan dan sesama. Orang dapat menyediakan dirinya untuk membalas cinta kasih sesamanya dengan setulus hati pula. Pada dasarnya kebahagiaan sejati itu terjadi, ketika bertemunya cinta yang tulus dengan cinta yang tulus.

Mari kita berusaha untuk membuka diri kita bagi cinta yang tulus dan mendalam. Kita biarkan diri kita diisi oleh cinta Tuhan dan cinta sesama yang tulus. Dengan demikian, kita boleh menemukan makna yang terdalam dari kebahagiaan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ


569

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.