Pages

27 Desember 2010

Mengubah Rasa Takut Menjadi Berkat

Ada seorang murid yang takut menghadapi ujian. Setiap kali ujian itu mendekat, ia mengalami sakit perut. Akibatnya, ia selalu serba salah dalam mengerjakan soal-soal ujian. Ia tidak tahu mengapa hal itu terjadi atas dirinya. Ia menanyakan hal itu kepada orangtuanya. Namun mereka juga tidak mengerti. Orangtuanya hanya menyarankan kepadanya untuk tetap tenang dan fokus pada ujian yang akan diikutinya. Namun setiap kali mengikuti saran orangtuanya, ia selalu merasa takut. Seolah-olah ada sesuatu yang sedang mengancam dirinya.

Suatu hari ia memutuskan untuk berani menghadapi ujian semesternya. Apa yang terjadi? Ternyata rasa takut itu justru memberikan dorongan baginya untuk terus maju. Awalnya tangan dan dahinya dipenuhi keringat. Namun begitu ia masuk ke ruang ujian, ia menjadi tegar. Ia tidak grogi atau takut lagi. Ia mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik. Kali ini ia mendapat nilai sempurna: sepuluh. Tidak seperti di waktu-waktu yang lalu, ketika ia masih diliputi rasa takut.

Ia berkata kepada ibunya setelah selesai ujian, ”Mama, saya tidak takut lagi. Tadi saya kerjakan ujian-ujian itu dengan baik. Ternyata rasa takut itu hanya perasaan saja yang mengganggu diri saya. Ketika saya menghadapinya dengan tenang, rasa takut itu hilang.”

Sahabat, banyak orang takut akan hidup ini. Banyak orang takut terhadap hal-hal yang tidak ada. Banyak orang takut terhadap bayangan-bayangan. Sayangnya rasa takut seperti ini kemudian menguasai diri seseorang. Akibatnya, orang itu seolah-olah tidak bisa berbuat apa-apa. Orang itu terkungkungan oleh bayangan ketakutan yang dibuatnya sendiri.

Kalau Anda sekarang sedang merasa takut, coba perhatikan rasa takut Anda itu. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut itu sebenarnya membuat Anda lebih waspada dalam hidup ini. Mungkin rasa takut itu sedang memberi Anda peluang untuk mengatasi masalah-masalah yang sedang Anda hadapi.

Karena itu, Anda mesti mengambil sikap secara lain terhadap rasa takut itu. Semestinya Anda gunakan rasa takut itu sebagai dorongan untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup Anda. Rasa takut itu tidak perlu dilebih-lebihkan. Tetapi mesti diminimalisir sedemikian rupa untuk menghadapi persoalan-persoalan dalam hidup Anda. Tidak usaha terlalu kuatir akan rasa takut itu.

Kisah tadi mau mengajak kita untuk mengubah rasa takut menjadi sesuatu yang lebih berguna bagi hidup kita. Gunakan rasa takut itu sebagai motivasi untuk kemajuan diri Anda. Kalau Anda terus-menerus tenggelam dalam rasa takut, Anda akan selalu gagal dalam hidup ini. Jadi Anda mesti bertindak untuk mengubah rasa takut menjadi rahmat yang menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidup Anda.

Orang beriman selalu menyertakan Tuhan dalam mengatasi rasa rakutnya itu. Orang seperti ini akan senantiasa memperoleh perlindungan dari Tuhan atas perbuatan-perbuatan baiknya. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.