Pages

14 Desember 2010

Meraih Kesempurnaan melalui Proses Hidup

Ada seorang bapak yang selalu merasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Karena itu, ia selalu tidak puas terhadap penampilan dirinya. Ia berusaha untuk tampil sempurna. Namun selalu saja ada yang kurang. Ia kesal terhadap dirinya sendiri. Ia resah setiap kali ia akan tampil untuk urusan-urusan yang penting. Akibatnya, ia tampil serba salah. Tidak pernah ada yang benar seratus persen.

Suatu hari, bapak ini mengeluhkan situasi dirinya kepada istrinya. Selama ini ia berusaha untuk menutup-nutupi dirinya agar sang istri tidak tahu tentang kondisi yang sebenarnya. Mendengar keluhan itu, istrinya terkejut. Istrinya tidak percaya terhadap keluhannya. Mengapa? Karena yang ia saksikan selama ini adalah suaminya selalu tampil penuh percaya diri. Ia pun selalu meyakinkan khalayak dengan kata-katanya yang lantang dan berbobot.

Karena itu, istri itu tetap memberikan dukungan kepada suaminya. Ia berharap agar suaminya dapat memiliki keyakinan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tujuan hidup manusia adalah mencapai kesempurnaan di hadapan Tuhan dan sesama. Karena itu, ia mendorong suaminya untuk terus-menerus berusaha menjadi orang yang sempurna. Kesempurnaan itu diperoleh melalui kegagalan demi kegagalan. Kalau orang tidak berhenti pada kegagalan hidup, orang akan menemukan kesempurnaan itu dalam hidupnya.

Sahabat, banyak orang resah terhadap kondisi diri mereka sendiri. Banyak orang tidak puas terhadap hidup mereka sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena orang merasa bahwa kesempurnaan itu mesti diraih dalam waktu yang singkat. Orang tidak sabar dalam menjalani hidupnya. Dengan demikian, orang mengalami tekanan-tekanan dalam hidupnya.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap langkah hidup manusia. Setiap pergumulan hidup kita menuju satu titik, yaitu kesempurnaan. Tidak ada batas waktu orang mencapai kesempurnaan itu. Ada orang yang mesti berjuang bertahun-tahun sepanjang hidupnya untuk meraih kesempurnaan. Ada orang yang meraih kesempurnaan itu ketika ajal menjemputnya.

Karena itu, yang mesti disadari adalah langkah hidup ini mesti dimaknai dengan baik dan benar. Orang mesti mampu melewati waktu-waktu hidupnya dengan penuh makna dalam cinta, pengetahuan dan iman. Kalau orang mampu menyerahkan hidupnya kepada Tuhan dalam hidup yang nyata, orang akan dapat menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa keresahan boleh saja ada dalam perjalanan hidup ini. Namun keresahan itu mesti sungguh-sungguh diolah dalam hidup ini, sehingga berguna bagi manusia dalam meraih kesempurnaan hidup. Sering pengolahan hidup ini lemah. Akibatnya, manusia terus-menerus diliputi oleh keresahan hidup. Mari kita berusaha berproses dalam hidup ini, agar kita dapat menemukan kebahagiaan dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.