Pages

20 Mei 2011

Tetap Setia pada Kesepakatan


Ada seorang bapak yang sangat menyayangi putrinya. Apa saja yang diinginkan putrinya selalu ia penuhi. Namun ia selalu menekankan, agar putrinya itu dapat membawa dirinya di hadapan umum. Kalau putrinya itu membuat malu keluarganya, sang ayah tidak segan-segan memarahinya.

Putrinya itu menuruti kata-kata ayahnya. Ia setia kepada ayahnya. Ia berjanji untuk tidak melakukan hal-hal yang memalukan keluarganya. Karena itu, ia selalu berpenampilan sopan dan rapi.

Suatu malam minggu,Rata Penuh sang putri diajak oleh teman-temannya untuk merayakan pesta ulang tahun salah seorang teman mereka. Malam itu mereka merayakannya dengan penuh sukacita. Sampai-sampai sang putri lupa pulang ke rumah. Ia tertidur di rumah temannya hingga keesokan harinya. Ternyata ia mabuk berat malam itu. Begitu ia bangun keesokkan harinya, ia tidak berani pulang ke rumahnya. Ia tahu bahwa sang ayah akan memarahinya habis-habisan. Ia akan didamprat oleh ayahnya.

Namun putri itu tidak bisa menghindar. Ia mesti menghadapi kenyataan pahit. Ia mesti menghadapi resiko dimarahi oleh ayahnya. Karena itu, ia pun pulang ke rumahnya. Ia siap untuk dimarahi oleh ayahnya. Namun yang ia jumpai justru sesuatu yang sangat berbeda. Wajah ayah yang marah dalam bayangannya ternyata tidak ia temukan. Justru ia menemukan wajah ayah yang penuh senyum menyambut kedatangannya.

Putri itu pun langsung tersungkur di kaki sang ayah. Sambil menangis sesenggukan, ia berkata, ”Ayah, ampunilah saya. Saya telah melanggar kesepakatan kita. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi.”

Sambil merangkul putrinya, sang ayah berkata, ”Ayah tidak memarahimu. Ayah tidak akan menghukummu. Tetapi mulai sekarang kamu harus tetap memegang teguh kesepakatan kita.”

Sahabat, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan godaan-godaan. Ada yang mudah tergoda oleh kekayaan, sehingga nekat mencuri mobil mewah milik orang lain. Ada yang mudah tergoda oleh kemolekan gadis tetangga, sehingga tega memperkosanya. Ada yang mudah tergoda oleh kekuasaan, sehingga berusaha menguasai orang lain dengan cara-cara yang tidak baik.

Mengapa ini semua bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi, karena manusia melanggar kesepakatan yang telah dibuatnya sendiri untuk hidup baik dan benar. Manusia ingin meraih keinginannya yang berlebihan dengan mengangkangi hukum dan peraturan yang ada. Manusia ingin meraih kesuksesan dalam waktu singkat, tanpa kerja keras. Ini bahaya. Bukan hanya bagi diri sendiri. Tetapi juga berbahaya bagi sesamanya.

Kisah tadi mau mengajak kita untuk tetap setia pada kesepakatan yang telah kita buat bersama. Hanya dengan tetap setia pada kesepakatan itu, kita dapat menjalani hidup dengan baik. Kita tidak perlu terjerumus ke dalam godaan-godaan yang membahayakan hidup kita.

Sebagai orang beriman, kesetiaan kita pada kesepakatan menjadi suatu kesempatan untuk mewujudnyatakan iman kita kepada Tuhan. Iman yang benar itu tampak dalam hidup kita sehari-hari. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

680

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.