Suatu hari seorang murid bertanya kepada Sang Guru, “Guru, ajarilah bagaimana caranya supaya saya bisa bermeditasi dengan baik.”
Sang Guru bertanya, “Sungguh-sungguhkah engkau dengan permintaanmu itu?”
Jawab murid itu, “Ya, Guru”
Jawab Guru, “Datanglah dan temuilah saya besok malam di sungai di belakang rumah.”
Besok malamnya murid itu menemui Sang Guru yang telah menunggunya di pinggir sungai itu. Sang guru berkata, “Datanglah ke mari dan masuklah ke dalam sungai.”
Murid itu melakukan apa yang diperintahkan gurunya. Tiba-tiba sang guru memegang kepala si murid dan menenggelamkannya ke dalam air. Ia menekan dan menahannya agak lama. Sang murid memberontak dan berusaha untuk keluar dari air. Beberapa detik kemudian sang Guru melepaskannya. Murid itu bisa bernafas kembali dengan lega.
Kemudian Sang Guru bertanya, ”Mengapa engkau tidak taat kepadaku dan memberontak saat berada di dalam air tadi?”
Murid itu menjawab, ”Maafkan saya guru, saya hampir mati kehabisan nafas. Saya ingin segera menghirup udara, agar tidak mati lemas.”
Sang Guru berkata, ”Kalau kerinduan dan usahamu untuk meditasi seperti perjuanganmu untuk bernafas tadi, maka engkau pasti bisa sukses sampai kepada doa dan meditasi yang sungguh fokus dan mendesak.”
Sahabat, banyak orang ingin sukses dalam hidupnya, namun ogah-ogahan untuk bekerja keras. Mereka hanya menunggu bintang jatuh dari langit. Padahal semestinya orang berusaha keras untuk meraih bintang itu. Orang tidak perlu menunggu sampai bintang itu jatuh. Orang mesti berinisiatif untuk menemukan sukses itu dalam hidupnya.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa usaha untuk mencapai kesempurnaan itu mesti dilakukan sungguh-sungguh. Orang mesti mengalami sungguh-sungguh perjuangan untuk meraih sukses itu. Orang tidak hanya menggantungkan cita-cita hidupnya setinggi bintang di langit. Namun orang mesti berani merealisasikan cita-cita itu dalam hidupnya. Dengan demikian, kesuksesan itu bukan hanya sebuah impian kosong.
Sebagai orang beriman, usaha-usaha kita meraih sukses dalam hidup ini mesti berada di bawah bimbingan kasih Tuhan. Kita melibatkan Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu dalam setiap usaha kita. Dengan demikian, kita dapat meraih sukses itu dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
670
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.