Nama Erma Bombeck sangat populer di Amerika. Lebih dari 30 tahun Erma menulis kolom humor di sebuah majalah terkenal. Ia menerbitkan 15 buku laris, muncul secara berkala di acara televisi Good Morning Amerika. Ia masuk cover majalah Time, menerima gelar kehormatan yang tak terhitung banyaknya. Ia diakui sebagai salah satu dari dua puluh lima wanita paling berpengaruh di Amerika. Sebuah prestasi yang mencengangkan.
Sayang, banyak orang hanya melihat dan terpukau dengan kesukesannya. Mereka lupa akan proses yang harus dijalaninya untuk mencapai semua kesuksesan itu. Sesungguhnya Erma Bombeck mengalami begitu banyak masalah besar yang sangat serius. Dalam hal kesehatan, Erma terkena kanker payudara dan mengalami gagal ginjal.
Dalam pencapaian hidup, Erma mengalami kegagalan yang tak terhitung lagi jumlahnya. Album komedinya hanya terjual dua buah saat launching perdana. Film komedi situasi yang dibintanginya tidak laku. Saat acara penandatanganan bukunya, Erma hanya didatangi dua orang saja. Satu orang bertanya mengenai arah ke toilet. Yang seorang lagi bertanya berapa harga meja yang sedang dipakainya.
Erma mengalami proses yang sedemikian pahit. Tetapi karena dia ulet, tekun dan tetap maju, akhirnya dia menjadi wanita yang sangat sukses. Orang sukses adalah orang yang pernah gagal, tapi tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang yang gagal. Jika hari ini kita sedang terpuruk di dalam kegagalan, bukan berarti kita ditakdirkan untuk selamanya gagal.
Sahabat, bagaimana Anda menyikapi kegagalan yang pernah Anda alami dalam hidup ini? Apakah Anda terpuruk dalam kegagalan itu? Atau Anda ingin bangun dari kegagalan dan memacu diri Anda untuk sukses yang akan Anda raih?
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang begitu mudah menyerah terhadap kegagalan-kegagalan yang mereka alami. Mereka merasa bahwa mereka tidak akan pernah bangkit lagi untuk meraih sukses. Tentu saja pandangan seperti ini sangat keliru. Orang mesti berani mengubah perspekstif atau sudut pandang. Orang mesti berusaha untuk bangkit dari kegagalan hidupnya. Orang mesti berani menyusun strategi-strategi baru untuk meraih kesuksesan itu.
Kisah tadi memberi kita inspirasi bahwa kegagalan dalam hidup itu mampu memacu seseorang untuk meraih sukses. Orang tidak perlu trauma terhadap suatu kegagalan. Sebaliknya, orang mesti berani menghadapi kegagalan itu dengan jiwa yang besar. Hanya dengan cara itu, orang mampu berhasil dalam hidupnya.
Untuk itu, orang beriman mesti mau berusaha untuk menemukan strategi-strategi baru dalam menghadapi peristiwa-peristiwa hidupnya. Dengan demikian, orang akan menemukan sesuatu yang berguna bagi kesuksesan dalam hidupnya. Jangan pernah mengganggap Anda gagal, meski Anda pernah mengalami kegagalan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
675
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.