Tubuh manusia diciptakan secara sempurna oleh Tuhan. Setiap orang diberi kemampuan-kemampuan yang cukup untuk melanjutkan hidup ini. Apa yang diberikan oleh Tuhan kepada kita sebenarnya cukup untuk hidup ini. Tinggal bagaimana manusia mengembangkan kemampuan-kemampuannya untuk kesejahteraan dirinya dan sesamanya.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang ingin hidup lebih lama daripada waktu yang telah diberikan oleh Tuhan. Berbagai cara ditempuh untuk membuat dirinya tampak lebih mudah. Salah satu cara adalah penggunaan botoks untuk melawan ketuaan. Mereka berpikir bahwa dengan cara ini hidup mereka dapat diperpanjang.
Rachel Weisz mengimbau para petinggi di industri film agar melarang penggunaan botoks bagi para aktor dan aktris sebagai metode untuk melawan penuaan. Baginya, penggunaan botoks itu sama halnya dengan penggunaan steroid bagi olahragawan. Weisz yang berusia 40 tahun ini bersikukuh menolak mengikuti tren penggunaan botoks yang melanda kalangan aktor dan aktris Hollywood.
Bintang film The Mummy Returns ini berharap, rekan-rekannya sesama aktris mau berhenti menggunakan botoks. Mereka mesti mulai menerima usia mereka yang sebenarnya, lengkap dengan kerutan di wajah. Itu bila mereka ingin mendapat penghargaan untuk penampilan mereka.
Ia berkata, ”Seharusnya botoks dilarang bagi aktor dan aktris, seperti steroid bagi olahragawan. Akting adalah soal ekspresi wajah.”
Bicara tentang kesehatan, Weisz berkata, kebahagiaan adalah rahasianya untuk sehat. Ibu dari Henry yang berusia 3 tahun ini percaya bahwa kepuasan batin terhadap kehidupan keluarganya membuat dia tetap sehat.
Weisz yang juga main di The Lovely Bones ini berkata, ”Aku cukup sehat tanpa diet. Aku tetap makan daging dan minum alkohol, tapi tidak berlebihan. Menurutku, kebahagiaan adalah rahasia untuk selalu sehat.”
Sahabat, kita hidup dalam dunia yang mulai mengandalkan kemudahan-kemudahan. Orang ingin mencari cara-cara yang lebih gampang untuk melangsungkan hidup ini. Karena itu, tidak usaha heran orang mengambil jalan pintas untuk hidupnya sendiri. Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa manusia ingin berusaha untuk mempertahankan hidupnya. Namun cara seperti itu menipu diri sendiri. Semestinya kerut-kerut wajah telah menghiasi dirinya. Namun ditutup dengan botoks yang membuat seseorang tampil lebih muda.
Karena itu, yang dibutuhkan adalah kesadaran untuk mampu menerima diri apa adanya. Kalau ketuaan sudah saatnya menimpa seseorang, orang mesti berani menerimanya. Orang mesti tidak perlu takut untuk menerima kondisi tubuhnya itu. Orang tidak perlu membalut diri dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kondisi dirinya.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk menerima hidup ini apa adanya. Bukan berarti kita begitu mudah menyerah pada hal-hal yang akan menimpa diri kita. Berkenaan dengan kondisi diri kita, misalnya umur, kita tidak bisa menutup-nutupi. Kita mesti menerima bahwa suatu saat diri kita akan menjadi tua. Keriput-keriput akan mendatangi tubuh kita. Karena itu, yang mesti kita lakukan adalah menerima apa adanya sambil menysukurinya. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
689
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.