Pages

10 Desember 2009

Hidup Ini Rahmat dari Tuhan



Almarhum Ateng, seorang pelawak terkenal, memiliki iman yang begitu mendalam kepada Tuhan. Ia termasuk orang yang rajin beribadat, meski kesibukan sebagai seniman selalu menghantui hidupnya.

Suatu kali dia berkata, “Ketika saya masih muda, saya mencari uang. Saya kerja keras untuk mendapatkan uang itu. Tuhan memberkati dengan memberi saya uang itu. Tuhan juga memberikan banyak hal untuk mendukung hidup saya. Tuhan telah memberikan semua itu secara cuma-cuma. Dia tidak menuntut apa-apa dari saya. Sekarang saya mau membaktikan diri saya untuk Tuhan dan sesama.”

Di masa tuanya, Ateng aktif dalam hidup keagamaannya. Setiap kali ada acara di Panti Asuhan, ia selalu hadir untuk memberi warna tersendiri. Ia menghibur anak-anak panti asuhan dan mereka yang berkunjung dengan lawak-lawaknya yang segar dan menghibur. Orang-orang yang hadir mengalami sukacita yang besar. Mereka merasa bahagia.

Untuk acara-acara seperti ini, Ateng tidak pernah meminta uang. Ia hadir untuk memberi mereka hiburan. Ia memberikannya dengan cuma-cuma seperti Tuhan telah memberi kasih yang cuma-cuma kepadanya. Ateng pun merasa bahagia atas hiburan lawak yang ia bawakan untuk sesamanya.

Dalam kacamata iman, Ateng berkata, “Inilah cara saya bersyukur, memuji dan memuliakan Tuhan. Selama ini Tuhan telah memberikan semua kebutuhan saya. Tuhan telah memberkati karya dan usaha saya.”

Hidup ini adalah suatu anugerah dari Tuhan. Hidup kita ini suatu rahmat dari Tuhan. Tuhan memberikan hidup ini kepada kita, karena Dia begitu mencintai kita. Karena cintaNya itu, Tuhan selalu peduli terhadap hidup kita. Tuhan tidak mau membiarkan kita celaka dalam hidup ini. Karena itu, Dia selalu melindungi kita dari marabahaya.

Tuhan tidak hanya menganugerahkan hidup ini kepada kita. Tuhan juga menjamin hidup kita. Jaminan itu ditunjukkan dengan memberikan kemampuan-kemampuan kepada kita. Kita mesti gunakan itu untuk mengembangkan dan memajukan diri kita. Kalau kita tidak gunakan kemampuan yang diberikannya kepada kita, berarti kita melalaikan cinta kasihNya kepada kita. Akibatnya, justru kita yang akan mengalami kegagalan dalam hidup ini. Hidup kita menjadi tidak berarti tanpa menggunakan kemampuan yang diberikan Tuhan itu untuk kemajuan diri kita.

Ketika kita menggunakan dengan sebaik-baiknya rahmat Tuhan itu, kita semakin memuliakan Tuhan. Untuk itu, kita butuh ketekunan dalam berusaha. Kita butuh kesetiaan dalam mengembangkan dan memajukan kemampuan-kemampuan itu dalam hidup ini.

Mari kita berusaha untuk senantiasa setia kepada Tuhan, karena Tuhan selalu setia dan mencintai hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

255

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.