Pages

18 Desember 2009

Usaha Membarui Diri


Ada seorang murid yang belajar pada seorang guru bijak. Ia sering melanggar peraturan di tempat guru bijak itu. Misalnya, pada malam hari ia meninggalkan rumah gurunya dengan memanjat pagar tembok yang tinggi. Ia pergi ke kota untuk bersenang-senang.

Suatu malam guru bijak itu berkeliling di tempat tidur para muridnya. Dia mendapati salah satu muridnya meninggalkan tempat tidurnya. Ketika mengelilingi tembok rumahnya, ia menemukan sebuah tangga. Ia segera menyingkirkan tangga itu dan berdiri di sana semalam-malaman.

Ketika murid yang keluar itu pulang, dia tidak menyadari tangga yang dipakainya sudah diambil. Tidak ada penerang di tempat itu. Tanpa sengaja, ia menginjak kepala gurunya dan melompat ke bawah. Ia kaget setengah mati atas apa yang telah terjadi.

Guru bijak itu memandangnya lalu berkata, “Saat ini sangat dingin. Jagalah dirimu supaya jangan sampai sakit karena kedinginan.”

Sejak saat itu, murid itu tidak pernah keluar malam lagi. Ia bertobat. Ia tidak mau menyusahkan diri lagi.

Ada banyak hal yang mesti dipelajari dalam hidup ini. Pelajaran yang paling berharga datangnya dari pengalaman hidup. Sering orang menganggap remeh terhadap pengalaman-pengalaman hidupnya. Tetapi sebenarnya pengalaman hidup itu ilmu yang paling asli dalam hidup ini.

Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa ketidaksetiaan terhadap aturan itu dapat diatasi. Sang guru bijak memberikan contoh yang baik dengan memberi kesempatan kepada muridnya untuk memperbaiki hidupnya. Ia tidak memarahinya. Bahkan ia memberikan kepalanya untuk menjadi tangga bagi muridnya yang tidak setia itu. Ia memberikan nasihat kepada muridnya dengan cara yang sangat sederhana, namun sangat mengena. Murid itu menjadi sadar akan perbuatannya yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Pengalaman diampuni dan dikasihi sering menuntun seseorang untuk membarui dirinya. Pembaruan diri hanya bisa dilakukan, kalau orang diberi kesempatan yang seluas-luasnya. Namun kesempatan itu mesti digunakan sebaik-baiknya demi perubahan dalam hidup. Sang murid dalam kisah tadi dapat mengubah tingkah lakunya, setelah mendapat kesempatan dari sang gurunya. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia gunakan sebaik-baiknya untuk kemajuan hidupnya.

Sebagai orang beriman, kita juga selalu diberi kesempatan yang baik oleh Tuhan untuk mengubah tingkah laku hidup kita yang tidak senonoh di hadapan Tuhan dan sesama. Dengan kasihNya yang begitu besar, Tuhan selalu memberi kita kekuatan untuk membarui diri kita. Mari kita berusaha untuk mengubah hidup agar menjadi lebih baik. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

264

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.