Suatu hari seorang pastor terkejut melihat seorang perempuan memasuki rumahnya. Perempuan itu membawa sejumlah pasir yang masih basah oleh air laut. Ia bertanya, “Tahukah pastor apa ini? Tahukah pastor mengapa saya membawa pasir ini ke sini?”
Pastor itu menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu maksudnya. Ia menatap perempuan dengan pasir di tangannya itu dalam bingung dan diam.
Lantas perempuan itu menjawab sendiri pertanyaannya, “Inilah dosa-dosa saya. Dosa-dosa saya tidak terhitung banyaknya seperti pasir di laut. Bagaimana saya bisa memperoleh pengampunan bagi semua dosa saya?”
Setelah tahu maksudnya, pastor itu tersenyum. Lalu ia berkata, “Sekarang, kembalikan pasir-pasir itu ke pantai. Buatlah gundukan. Lalu duduk dan lihatlah bagaimana ombak datang dan mengikis habis gundukan itu perlahan-lahan tapi pasti. Itulah cara kerjanya pengampunan Tuhan. Belas kasihNYa seluas lautan. Menyesalah sungguh-sungguh, maka Tuhan akan mengampuni engkau.”
Perempuan itu terharu mendengar penjelasan pastor. Ternyata belas kasih Tuhan begitu luar biasa. Dia mengampuni dosa umatNya betapa pun banyak dan besarnya dosa manusia itu.
Ada banyak orang yang merasa bahwa Tuhan akan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada orang yang melakukan banyak dosa. Mereka beranggapan bahwa Tuhan itu sebagai seorang hakim yang kejam yang selalu menjebloskan para penjahat ke dalam penjara. Karena itu, orang merasa sangat takut kepada Tuhan. Orang yang berdosa tidak berani dekat dengan Tuhan.
Kisah tadi menunjukkan bahwa anggapan seperti itu tidak benar. Ternyata Tuhan begitu baik. Tuhan lebih suka mengampuni daripada menghukum mereka yang bersalah. Tuhan lebih suka memberikan jalan keluar bagi para pendosa daripada menutup belas kasihanNya terhadap orang yang berdosa. Bagi Tuhan, lebih baik satu orang berdosa yang bertobat daripada seribu orang yang menganggap dirinya baik dan suci.
Namun Tuhan juga menuntut dari setiap orang hati yang mau kembali kepadaNya. Rahmat pengampunan baru memiliki daya guna yang kuat, ketika orang yang berdosa mengungkapkan pertobatannya dalam hidup yang nyata. Pertobatan itu tidak hanya kata-kata di mulut. Pertobatan itu mesti ditunjukkan dalam perbuatan sehari-hari. Nah, kalau ini terjadi, maka pengampunan dari Tuhan dapat terwujud dengan baik.
Mari kita hidup baik di hadapan Tuhan dan sesama. Mari kita saling mengampuni, karena Tuhan senantiasa mengampuni dosa-dosa yang kita perbuat. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
253
Bagikan
Pastor itu menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu maksudnya. Ia menatap perempuan dengan pasir di tangannya itu dalam bingung dan diam.
Lantas perempuan itu menjawab sendiri pertanyaannya, “Inilah dosa-dosa saya. Dosa-dosa saya tidak terhitung banyaknya seperti pasir di laut. Bagaimana saya bisa memperoleh pengampunan bagi semua dosa saya?”
Setelah tahu maksudnya, pastor itu tersenyum. Lalu ia berkata, “Sekarang, kembalikan pasir-pasir itu ke pantai. Buatlah gundukan. Lalu duduk dan lihatlah bagaimana ombak datang dan mengikis habis gundukan itu perlahan-lahan tapi pasti. Itulah cara kerjanya pengampunan Tuhan. Belas kasihNYa seluas lautan. Menyesalah sungguh-sungguh, maka Tuhan akan mengampuni engkau.”
Perempuan itu terharu mendengar penjelasan pastor. Ternyata belas kasih Tuhan begitu luar biasa. Dia mengampuni dosa umatNya betapa pun banyak dan besarnya dosa manusia itu.
Ada banyak orang yang merasa bahwa Tuhan akan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada orang yang melakukan banyak dosa. Mereka beranggapan bahwa Tuhan itu sebagai seorang hakim yang kejam yang selalu menjebloskan para penjahat ke dalam penjara. Karena itu, orang merasa sangat takut kepada Tuhan. Orang yang berdosa tidak berani dekat dengan Tuhan.
Kisah tadi menunjukkan bahwa anggapan seperti itu tidak benar. Ternyata Tuhan begitu baik. Tuhan lebih suka mengampuni daripada menghukum mereka yang bersalah. Tuhan lebih suka memberikan jalan keluar bagi para pendosa daripada menutup belas kasihanNya terhadap orang yang berdosa. Bagi Tuhan, lebih baik satu orang berdosa yang bertobat daripada seribu orang yang menganggap dirinya baik dan suci.
Namun Tuhan juga menuntut dari setiap orang hati yang mau kembali kepadaNya. Rahmat pengampunan baru memiliki daya guna yang kuat, ketika orang yang berdosa mengungkapkan pertobatannya dalam hidup yang nyata. Pertobatan itu tidak hanya kata-kata di mulut. Pertobatan itu mesti ditunjukkan dalam perbuatan sehari-hari. Nah, kalau ini terjadi, maka pengampunan dari Tuhan dapat terwujud dengan baik.
Mari kita hidup baik di hadapan Tuhan dan sesama. Mari kita saling mengampuni, karena Tuhan senantiasa mengampuni dosa-dosa yang kita perbuat. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
253
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.