Ada seorang remaja yang tidak bisa diam atau hening. Ia menghiasi hidupnya dengan bunyi-bunyian musik. Earphone selalu ada di telinganya. Di kamarnya, ia selalu menyetel lagu-lagu yang keras. Saat hening menjadi sesuatu yang aneh baginya. Yang dia inginkan adalah menikmati musik-musik keras itu sepuas hati.
Suatu kali ibunya keberatan terhadap gaya hidupnya. Pasalnya, nilai-nilai di sekolahnya turun drastis. Menurut sang ibu, anaknya itu tidak punya pikiran yang bening. Bunyi musik-musik keras itu telah membuat anaknya lambat dalam berpikir. Akibatnya, nilai-nilainya di kelas turun drastis.
Ibunya bertanya, ”Mengapa kamu suka dengan musik-musik keras seperti itu? Bukankah kamu butuh waktu untuk hening, agar dapat konsentrasi dalam belajar?”
Anak itu menjawab, ”Saya tidak bisa hening, ibu. Waktu hening itu sesuatu yang berat bagi saya untuk saya lakukan.”
Dengan wajah sedih, ibu itu berkata, ”Kamu mesti berlatih untuk hening. Dalam keheningan itu pikiranmu akan terarah. Kamu akan dapat memfokuskan hidupmu pada yang kamu inginkan.”
Anak itu berjanji untuk mengheningkan dirinya. Perlahan-lahan ia berusaha untuk menjauhkan dirinya dari musik-musik keras. Setiap hari ia mengurangi lagu-lagu keras itu. Hasilnya adalah nilai-nilai matapelajarannya mulai membaik. Keheningan ternyata membantunya untuk berpikir lebih jernih.
Sahabat, banyak orang takut akan keheningan. Banyak orang tidak menyukai keheningan itu. Mengapa? Karena mereka takut terhadap keheningan. Mereka takut kalau hidup mereka menjadi sunyi sepi. Mereka tidak ingin hidup dalam kesendirian. Karena itu, mereka menghiasi diri mereka dengan hal-hal yang membuat mereka dikuasai oleh kebisingan.
Tentu saja pandangan seperti ini tidak benar. Keheningan itu membantu orang untuk mengalami kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Dalam keheningan orang dapat menemukan kebaikan Tuhan. Dalam keheningan itu orang dapat memaknai hidup ini secara lebih baik.
Dalam keheningan orang dapat mengolah pikirannya dengan lebih baik. Orang akan menemukan hal-hal yang menakjubkan bagi hidupnya berkat keheningan itu. Keheningan membantu orang untuk berpikir secara jernih dan terarah tentang hal-hal yang berguna bagi hidupnya.
Sebagai orang beriman, kita ingin agar pikiran kita senantiasa jernih. Kita ingin agar hidup kita selalu terarah pada hal-hal yang baik dan benar. Pikiran yang jernih dan baik biasanya akan menghasilkan hal-hal yang spektakuler dalam hidup ini. Banyak penemuan baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia berasal dari kebeningan pikiran. Pikiran dapat bening, kalau orang mampu masuk dalam keheningan hidupnya. Mari kita berusaha untuk mengheningkan diri kita dalam situasi dunia yang hiruk pikuk ini. Dengan demikian, kita dapat memiliki pikiran yang jernih. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.