Pages

21 Januari 2011

Bertahan dalam Kebaikan



Sebagai seorang mantan Hakim Agung, Bismar Siregar masih memperhatikan isu-isu hukum terkini. Menurut pria yang baru menginjak usia 81 tahun ini, potret mafia hukum saat ini begitu memprihatinkan. Ia berkata, ”Mafia itu seperti setan dan setan itu harus diganyang.”

Menurut kakek 11 cucu ini, mafia hukum tidak ubahnya musuh manusia yang harus diberantas. Mafia adalah setan yang mewujud pada diri manusia itu sendiri. Ia berkata, ”Karenanya tak ada kompromi dengan mafia.”

Bismar menjelaskan, tak ada upaya yang lebih baik dari setiap orang untuk menghindari praktek mafia hukum selain berpegang pada nurani dan agama. Selama ini, maraknya kasus mafia hukum membuktikan manusia Indonesia masih jauh dari ajaran agama.

Tentang hal ini, ia berkata, ”Agama mengajarkan agar kita selalu menjaga diri dari setan, balas kejahatan dengan kebaikan. Kalau saya mulai dari diri sendiri. Selama kita jauh dari agama dan nurani, maka setan akan tetap menguasai.”

Bismar sendiri mengikuti perkembangan kasus yang menimpa dua pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Bagi Bismar, Bibit-Chandra hanyalah korban dari adanya praktek mafia hukum. Ia berkeyakinan kasus yang menimpa Bibit dan Chandra membuka tabir hukum yang masih bobrok. Namun, Bismar percaya dengan adanya kasus ini, hukum Indonesia akan terus memperbaiki diri. Ia berkata, ”Saya yakin setiap peristiwa mengandung makna. Negara kita akan lebih baik lagi.”

Sahabat, mencermati situasi yang ada di negeri kita, ada banyak hal yang memang menjadi keprihatinan kita. Semua itu mesti menjadi suatu peringatan bagi kita untuk tetap berpegang teguh pada ajaran iman kita. Kesetiaan pada iman akan membawa manusia untuk tetap setia kepada Tuhan. Tuhan telah mengajarkan kebaikan kepada manusia. Tuhan ingin agar kebaikan itu menjadi andalan hidup manusia.

Soalnya adalah manusia sering kurang tahan terhadap gelimang harta kekayaan. Manusia gampangg terbuai oleh kenikmatan-kenikmatan. Akibatnya, begitu ada godaan manusia lupa akan ajaran agama dan imannya. Mata manusia menjadi takabur. Manusia tidak mampu menahan godaan-godaan itu.

Apa yang dikatakan oleh Bismar Siregar patut menjadi perhatian kita. Ketamakan mesti dijauhkan dari hidup manusia, kalau manusia ingin membahagiakan diri sendiri dan sesamanya.

Manusia mesti mulai sadar bahwa kebaikan yang dianugerahkan Tuhan menjadi bekal untuk mengalami kasih Tuhan. Hal ini bisa terjadi kalau manusia tetap setia pada Tuhan. Kalau manusia ingin tetap bertahan pada komitmennya pada kebaikan, manusia akan menemukan bahagia dan damai dalam hidup ini.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk tetap setia kepada Tuhan. Artinya, kita berusaha untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Dengan demikian, kita menjadi orang yang selalu peduli terhadap sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ


596

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.