Pages

18 Januari 2011

Menyadari Kehadiran Tuhan dalam Hidup

Dalam suatu pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.”

Murid-murid-Nya itu sempat menjadi bingung, mengapa Yesus mengajak mereka untuk senantiasa berjaga-jaga. Namun Yesus menjelaskan bahwa orang beriman itu harus selalu menyiapkan hatinya. Hati yang bersih dari ketamakan, dengki, kebencian adalah hati yang berkenan kepada Tuhan. Karena itu, orang mesti selalu mempersiapkan dirinya kapan dan di mana saja berada.

Lantas para murid itu bertanya tentang cara menyiapkan diri. Yesus mengatakan bahwa cara yang paling baik adalah masuk dalam keheningan doa. Ia berkata kepada mereka, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk menempuh perjalanan hidup ini.”

Para murid kagum terhadap pengajaran Yesus. Namun Yesus mengingatkan mereka, agar mereka tidak hanya kagum terhadap pengajaranNya. Mereka mesti melaksanakan pengajaranNya dalam hidup sehari-hari. Berdoa itu mesti dilakukan dalam hidup yang nyata. Bukan hanya dipikirkan atau diimpi-impikan untuk berdoa.

Sahabat, banyak orang merasa bahwa mereka tidak punya waktu untuk berdoa. Ketika diajak untuk berdoa, mereka selalu mengatakan bahwa mereka belum punya waktu. Soalnya, kapan waktu itu ada? Kapan waktu itu tiba untuk berdoa? Bukankah Tuhan sudah memberi setiap orang waktu untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkannya?

Tentu saja pandangan bahwa orang tidak punya waktu untuk berdoa itu keliru. Kalau kita menghitung waktu-waktu kita, ada begitu banyak waktu yang terbuang percuma. Ada begitu banyak waktu yang disia-siakan untuk hal-hal yang sepele dan tidak berguna. Berapa waktu Anda digunakan untuk duduk-duduk tanpa kegiatan yang berguna bagi hidup? Berapa waktu Anda yang disia-siapkan untuk menyenangkan mata Anda?

Karena itu, orang beriman mesti senantiasa berjaga-jaga. Artinya, orang mesti menyiapkan dirinya untuk menerima kedatangan Tuhan dalam hidupnya. Sebenarnya setiap saat Tuhan mendatangi manusia. Namun orang sering kurang menyadarinya. Mengapa bisa terjadi? Karena orang hanya mau mementingkan dirinya sendiri. Orang hanya mau mendengarkan dirinya sendiri.

Untuk itu, manusia mesti berubah. Manusia mesti menyadari bahwa Tuhan hadir dalam setiap saat hidupnya. Kalau hal ini sungguh-sungguh disadari, manusia akan senantiasa mensyukuri kebaikan Tuhan. Manusia tidak perlu kuatir akan ketiadaan waktu untuk berdoa atau berjumpa dengan Tuhan dalam hidupnya. Kalau hal seperti ini terjadi dalam hidup manusia, hidup ini menjadi semakin bermakna. Hidup ini menjadi saat yang menyenangkan. Saat yang menggembirakan bagi diri dan sesama. Dengan demikian, sukacita dan damai menjadi bagian dari hidup manusia. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ


594

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.