Pages

13 Maret 2014

Andalkan Rahmat Tuhan untuk Memurnikan Hati

Hati setiap orang mesti dimurnikan untuk menghadapi dan menjalani kehidupan yang penuh tantangan di dunia ini. Namun sering manusia tergoda untuk mengandalkan dirinya sendiri.

Ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Amerika Serikat, tahun 1994, saya terkejut menyaksikan orang-orang minum air langsung dari keran. Mereka menyebut sumber air yang ada di tempat-tempat umum itu fountain. Tinggal tekan tombol, air akan muncrat ke atas. Orang tinggal menadahnya dengan mulut. Dahaga pun lenyap.

Di rumah-rumah pun demikian. Orang tinggal membuka keran lalu menadahnya dengan gelas dan meminumnya. Orang tidak perlu takut akan menderita sakit perut. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu bisa terjadi, karena air sudah disterilkan dengan teknologi filterisasi.

Teknologi filterisasi ini membuat air murni dan aman diminum tanpa harus direbus terlebih dahulu. Dengan teknologi ini, air terbebas dari kandungan-kandungan, baik bakteri maupun ion-ion atau logam-logam yang ada dalam air. Teknologi filterisasi ini bahkan bisa mengubah air laut menjadi air minum yang bersih. Secara sepintas, air yang ada bisa jadi terlihat segar dan bersih, berwarna biru cerah. Tetapi kita mesti tetap memastikan bahwa air itu murni, sehingga aman diminum.

Sahabat, hidup rohani manusia mesti selalu mengalami pembersihan. Kita membersihkan hidup kita dari berbagai kotoran, akibat dari dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat. Sadar atau tidak, dosa dan kejahatan senantiasa mengancam hidup rohani kita. Kita telah berjuang untuk menghindari dosa dan kejahatan itu. Namun tetap saja kelemahan daging kita, membuat kita jatuh ke dalam dosa dan kejahatan.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa hidup rohani kita juga mesti murni. Kita mesti murni seperti air yang bisa langsung diminum dari keran. Memang, tidak mudah. Kita punya kecenderungan untuk melakukan dosa dan kesalahan. Santo Paulus mengatakan bahwa roh memang kuat, tetapi daging kita lemah.

Untuk itu, yang dibutuhkan adalah kita mesti menimba kekuatan dari Tuhan. Kita mohon kekuatan rahmat, agar kita menjadi kuat dalam perjalanan mengarungi hidup ini. Orang yang kuat itu orang yang selalu mengandalkan rahmat Tuhan. Orang yang murni hatinya itu orang yang senantiasa mengharapkan bantuan dari Tuhan untuk memurnikan hatinya.

Soalnya adalah manusia ingin berjuang sendiri. Manusia merasa dirinya mampu memurnikan hati dan hidupnya. Karena itu, manusia menolak bantuan dari rahmat Tuhan. Manusia tidak mau peduli terhadap kebaikan dan belas kasih Tuhan. Akibatnya, manusia mudah jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Manusia terjerembab ke dalam bahaya kematian jiwanya.

Mari kita mengandalkan rahmat dan belas kasih Tuhan. Dengan demikian, hidup kita dimurnikan oleh rahmat Tuhan. Kita menjadi orang-orang yang kuat berkat kerahiman Tuhan atas diri kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1074

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.