Pages

12 Desember 2009

Cinta Kasih sebagai Andalan Hidup


Suatu hari, seorang anak berkata kepada ibunya, “Ibu, saya mau pergi ke kota untuk mencari uang. Saya akan pulang dengan uang yang banyak, agar hidup kita menjadi jauh lebih baik.”

Ibunya memandang wajah anaknya dengan penuh belas kasihan. Lalu ia berkata kepadanya dengan suara lembut, “Aku tidak membesarkanmu untuk itu. Aku tidak ingin engkau menjadikan uang sebagai tujuan utama hidupmu.”

Anak remaja itu menatap ibunya dengan berlinang air mata. Ia menganggukkan kepalanya. Ia mengerti maksud ibunya. Ia mesti belajar untuk menyiapkan masa depannya.

Ketika menjadi dewasa, anak itu menjadi gubernur di propinsinya. Ia memerintah dengan baik. Ia seorang gubernur yang jujur, terhormat dan memiliki cinta yang mendalam terhadap rakyatnya. Ia membangun propinsinya dengan mengandalkan kekuatan dari rakyat. Dana yang ia peroleh dari pemerintah pusat ia gunakan untuk kesejahteraan rakyatnya.

Kepada rakyatnya, ia berkata, “Saya telah dididik oleh ibu saya untuk mengandalkan cinta kasih. Uang yang banyak yang kita miliki itu merupakan sarana untuk kesejahteraan kita bersama. Karena itu, andalan hidup kita pertama-tama bukan uang. Andalan hidup kita adalah saling mencintai sebagai sesama saudara.”

Banyak orang sering salah mengira bahwa uang adalah segalanya dalam hidup ini. Karena itu, mereka mengandalkan uang untuk meraih keinginan mereka. Akibatnya, mereka menjadi buta terhadap cinta kasih dalam hidup mereka. Mereka lalu mengandalkan uang sebagai jaminan kesejahteraan hidup mereka. Padahal uang itu hanya sarana untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup.

Kisah tadi mau mengungkapkan bahwa cinta kasih mesti menjadi landasan hidup manusia. Dengan cinta kasih itu orang dapat mengembangkan dan memajukan hidupnya. Orang dapat membangun kesejahteraan bagi hidup dan masa depannya. Karena itu, orang mesti memulai hidup dari semangat cinta kasih kepada diri dan sesamanya.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk tetap mengandalkan cinta kasih di atas segala-galanya. Tentu saja cinta kasih bagi semua orang. Cinta kasih yang universal. Suatu cinta kasih yang dibangun berdasarkan hati yang tulus murni untuk kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua orang.

Hidup dalam dunia ini kita sering tergoda oleh ambisi-ambisi pribadi kita. Kita ingin menjadi kaya dalam waktu yang singkat. Kita ingin bahagia dalam waktu yang singkat. Padahal orang yang kaya dan orang yang bahagia itu biasanya melalui jalan berliku-liku. Mereka juga sering mengalami berbagai tantangan dan kesulitan-kesulitan.

Mari kita saling mengasihi dalam hidup sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat membangun hidup yang sejahtera dan bahagia dalam dunia yang nyata. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

258



Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.