Suatu hari seorang pemuda masuk ke rumah makan dan duduk di kursi yang disediakan di sana. Beberapa saat kemudian, datanglah seorang pelayan dengan daftar menu makanan restoran itu dan secarik kertas. Tujuannya agar pemuda itu menuliskan pesanan makanannya di atas kertas itu. Tetapi pemuda itu tidak menulis apa-apa. Ia hanya berkata, “Tolonglah agar segera dibuatkan makanan yang enak untukku. Saya sangat lapar.”
Pelayan itu menjadi heran. Lalu ia berkata, “Anda harus menuliskan dahulu di atas kertas ini makanan apa yang hendak Anda pesan. Setelah itu makanan itu dibuat oleh juru masak di dapur. Anda boleh lihat di daftar menu hari ini. Ada nasi rames, nasi uduk, soto ayam, bakmi goreng, capcay, tekwan dan mpek-mpek.”
Pemuda itu menjadi tidak sabar. Dengan marah ia berkata, “Aku tidak peduli. Pokoknya aku minta makanan secepatnya.”
Ada banyak orang yang kurang sabar dalam hidupnya. Bahkan ketika mereka memohon pertolongan dari Tuhan pun mesti cepat-cepat dikabulkan. Pikir mereka, tidak ada waktu lagi untuk menunggu lebih lama. Maka mereka sering memaksakan kehendak kepada Tuhan. Doa mereka harus segera terlaksana dalam hidup mereka.
Pertanyaannya, apakah sikap seperti ini menunjukkan sikap hati seorang yang beriman kepada Tuhan? Orang yang beriman itu orang yang sabar. Orang beriman itu orang yang penuh penyerahan diri kepada Tuhan. Dalam berdoa, orang beriman itu membiarkan Tuhan mengabulkan doa-doanya atau tidak. Pengabulan doa itu ada di tangan Tuhan. Yang penting bagi seorang beriman adalah ia berdoa kepada Tuhan dengan penuh pengharapan.
Doa yang manjur itu terjadi di kala orang mengarahkan doa-doanya kepada Tuhan. Maksudnya jelas bagi hidupnya. Orang yang tidak macam-macam. Orang yang tidak menggerutu dalam doanya akan mendapatkan pengabulan doa dari Tuhan. Doa dengan penuh iman itu membawa kebahagiaan bagi hidup.
Karena itu, sebagai orang beriman kita diajak untuk senantiasa menyerahkan setiap permohonan kita kepada Tuhan. Kita biarkan Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu mengabulkan permohonan kita. Tuhan yang punya hak untuk mengabulkan atau tidak mengabulkan doa-doa kita.
Mari kita berusaha untuk bersabar dalam doa-doa kita. Kita percayakan seluruh hidup kita ke dalam tangan Tuhan. Biarlah Tuhan yang mengabulkan setiap doa permohonan kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
182
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.