Di kala Anda tertimpa susah dan derita dalam hidup ini, apa yang Anda lakukan? Anda mengandalkan diri Anda sendiri? Atau Anda meminta bantuan dari dukun? Tentu saja orang beriman mengandalkan Tuhan dalam saat-saat seperti itu. Tuhan menjadi pegangan hidupnya.
Ada seorang pengusaha yang tertimpa masalah. Selain usahanya gagal dan bangkrut, ia sendiri terkena penyakit serius. Waktu itu, kedua anaknya masih duduk di bangku SMP dan SMA. Padahal mereka masih membutuhkan banyak biaya untuk sekolah mereka.
Masalah lain datang pula menghadangnya. Sang istri yang selalu ia andalkan ternyata terpincut oleh lelaki lain. Ia pergi dengan lelaki mantan pacarnya dulu. Hati pengusaha itu seolah-olah hancur lebur. Namun ia berusaha untuk tabah. Ia menyerahkan seluruh persoalan itu kepada Tuhan.
Suatu hari, ia mendatangi seorang pastor. Ia menceritakan semua persoalan yang dihadapinya. Harapannya, ia dapat diberi solusi yang cespleng. Ternyata harapannya meleset. Pastor itu malahan meminta pengusaha itu untuk membantu anak-anak panti asuhan. Ia menuruti permintaan pastor itu.
Sebelum pulang ke rumahnya, pastor itu memberi nasihat, ”Saya harap, Anda mulai rajin beribadat. Persembahkanlah derita dan keluargamu kepada Tuhan. Hanya dengan cara itu, kamu akan dapat menyelesaikan semua masalahmu.”
Pengusaha itu agak bingung. Namun ia menuruti seluruh nasihat pastor itu. Bertahun-tahun kemudian, kedua anaknya berhasil meraih gelar sarjana. Ia sendiri menemukan kebahagiaan hidupnya, meski tanpa sang istri yang mendampinginya. Usahanya kembali pulih.
Ia berkata, ”Sekarang saya tidak mau kehilangan Tuhan lagi. Ternyata Tuhan begitu baik kepada saya. Tuhan tidak pernah meninggalkan saya berjuang sendiri mengatasi persoalan-persoalan hidup saya.”
Sahabat, kesetiaan kepada Tuhan mesti selalu dibangun dalam perjalanan hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa kita manusia adalah makhluk yang tidak berdaya tanpa bantuan dari Tuhan. Kita hanya dapat berhasil, kalau kita bekerja bersama Tuhan. Kita dapat meraih cita-cita kita dengan sukses, kalau kita tidak melupakan Tuhan yang bekerja di dalam diri kita.
Namun sering orang yang sudah berhasil lupa akan Tuhan. Mereka seperti kacang lupa kulit. Lupa dari mana mereka berasal. Lupa dari mana sumber kesuksesan itu. Karena itu, orang seperti ini bertumbuh dalam keangkuhan hatinya. Ia merasa ia sendiri dapat mengatasi semua persoalan hidupnya. Usahanya sendiri saja yang mampu membawa dia kepada kesuksesan.
Akibatnya, orang menjadi sombong. Orang lupa akan asal usulnya. Orang lupa bahwa manusia itu hanyalah makhluk yang tidak berdaya. Manusia dapat menjadi berdaya berkat penyelenggaraan Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu memberi kebahagiaan bagi hidupnya. Hanya Tuhan yang mampu membimbing dan memberikan kekuatan kepadanya dalam perjalanan hidup manusia.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup ini. Tuhan yang mahabaik itu akan selalu setia kepada kita. Tuhan selalu mau repot dengan hidup kita. Karena itu, janganlah bosan-bosan melibatkan Tuhan dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ
Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT
1019
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.