Pages

18 Desember 2013

Maju Terus meski Ada Rintangan Menghadang



Apa yang akan Anda lakukan, ketika tantangan dan rintangan menghadang perjalanan hidup Anda? Anda berhenti dan menyerah? Atau Anda menghadapinya dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan.

Saya kira banyak dari Anda pernah melihat permainan ular tangga. Atau bahkan banyak dari Anda pernah memainkannya, sebagai cara untuk melepas ketegangan. Tujuan dari permainan tersebut untuk mencapai petak terakhir. Tetapi perjalanan yang harus dilalui tidak selalu mulus. Mengapa? Karena selain tangga, ada ular-ular yang menghalangi perjalanan mencapai tujuan.

Ular tangga ditemukan tahun 1870. Nilai moralnya adalah apapun yang dihadapi, seseorang harus terus bermain jika ingin tiba di akhir. Ular dipakai sebagai simbol pengaruh jahat dari musuh. Sedangkan tangga adalah simbol sesuatu yang baik, yang bisa membawa seseorang naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Begitu orang mencapai kepala ular, orang mesti turun lagi ke ekor dari ular itu. Bisa dekat, bisa juga jauh. Dalam situasi seperti ini, orang akan merasa kesal, bahkan kecewa. Kok kenapa sudah hampir sampai puncak, tetapi turun lagi? Tetapi itulah permainan yang menuntut kesabaran dari semua yang bermain.

Sahabat, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan pergolakan. Kita bergolak dengan diri sendiri tentang apa yang mesti kita pakai hari ini. Kita bergolak dengan diri tentang apa yang akan kita makan atau bergaul dengan seseorang. Dalam pergolakan itu, kita bisa salah arah. Kita bisa tersesat.

Namun sebagai orang beriman, kita mesti memiliki kesabaran dalam hidup. Ketika kita sabar, kita akan meraih apa yang kita inginkan. Orang yang sabar itu orang yang berani hidup dalam proses. Orang yang tidak ingin cepat-cepat meraih impiannya. Orang yang mau berjuang dalam hidupnya.

Kisah di atas memberi kita suatu gambaran tentang perjuangan yang mesti dilakukan seseorang, ketika menjalani kehidupan ini. Orang tidak boleh putus asa ketika menghadapi tantangan-tantangan. Orang mesti berani bangkit lagi untuk meraih cita-cita menjadi orang yang bahagia dalam hidup ini. Memiliki hidup yang damai dan bahagia tidaklah mudah. Dibutuhkan ketegaran dalam hidup. Dibutuhkan usaha-usaha yang terus-menerus penuh kesabaran. Hanya dengan cara ini, orang akan berhasil dalam hidupnya.

Sebagai orang beriman, kita diundang untuk menjalani hidup ini dengan menyerahkan hidup kepada Tuhan. Hanya dengan memberikan diri kita kepada Tuhan, kita akan mengalami hidup yang damai dan bahagia. Ada tantangan dan rintangan yang mesti kita hadapi. Tetapi rintangan dan tantangan itu mesti menjadi motivasi bagi kita untuk terus melanjutkan perjalanan hidup ini.

Mari kita berjuang untuk mengalami damai dan bahagia dalam hidup ini dengan tekun dan sabar. Dengan demikian, kita akan mengalami sukacita dan damai dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

1011

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.