Pages

09 Desember 2013

Menumbuhkan Cinta kepada Ibu

 
Apa yang akan Anda lakukan, ketika Anda mengalami kasih yang begitu dahsyat dan indah dari seorang ibu? Saya yakin, Anda akan mensyukurinya. Anda akan berterima kasih atas kebaikan dan cinta seorang ibu.

Kisah cinta kepada kaum ibu mesti selalu dihidupkan dan dikembangkan dalam hidup ini. Mengapa? Karena kaum ibu telah mengorbankan hidup mereka bagi kehidupan manusia. Mereka telah memelihara hidup kita selama berbulan-bulan di dalam kandungan mereka. Mereka telah membelai setiap anak yang mereka lahirkan dengan cinta yang tulus.

Sosok seorang ibu begitu penting dalam kehidupan seorang manusia. Tanpa sosok seorang ibu yang baik yang mencintai anak yang dilahirkannya, hidup ini menjadi hampa. Tak berguna. Dari hati seorang ibu yang penuh cinta akan mengalir cinta bagi anak-anaknya. Karena itu, setiap orang mesti memiliki kepekaan untuk memberikan penghargaan terhadap kaum ibu.

Hanung Bramantyo, seorang sutradara, menampilkan cinta ibu yang tulus itu dalam film Menembus Impian. Menurut Fedi Nuril yang membintangi film ini, film Menembus Impian bukan sekedar hiburan. Film ini memiliki pesan moral yang tinggi bagi kehidupan manusia.

Melalui film ini, Hanung Bramantyo ingin mengajak para penonton untuk selalu mencintai ibu dan orangtua. Film ini berkisah tentang hubungan, pandangan dan keseharian yang harus dihadapi seorang ibu dengan anaknya.

Tentang hal ini, Hanung berkata, ”Dengan rasa cinta itulah kita bisa menembus semua impian.”

Sahabat, siapa dari antara kita yang kurang mendapatkan cinta yang tulus dari seorang ibu? Tentu saja kita semua mendapatkan cinta yang tulus dari masing-masing ibu kita. Mereka telah memberikan cinta itu dengan cara mereka masing-masing. Yang mereka inginkan adalah agar kita menjadi anak-anak yang baik dan bahagia. Mereka mau agar hidup kita menjadi suatu kegembiraan bagi banyak orang.

Namun kita juga tidak bisa pungkiri bahwa ada juga beberapa ibu yang bersikap sadis terhadap anak-anaknya. Baru saja kita dengar beberapa waktu lalu seorang ibu di Jakarta menyeterika anaknya. Ia lakukan itu karena egosimenya yang begitu dalam. Ia hanya ingin memenuhi keinginannya sendiri. Ia tega menghukum anaknya dengan cara yang begitu keji dan menyakitkan.

Tentu saja kita tidak ingin memiliki ibu yang kurang peduli terhadap hidup kita. Kita ingin sosok ibu yang begitu peduli terhadap kehidupan ini. Mengapa? Karena hati seorang ibu yang baik akan memberikan pendidikan bagi anak-anaknya dengan baik pula. Seseorang yang dididik dengan penuh cinta oleh ibunya juga akan memiliki hati yang penuh cinta.

Mari kita menumbuhkan rasa cinta yang tulus dan mendalam terhadap ibu kita masing-masing. Dengan demikian, kita dapat menjadi orang-orang yang memiliki cinta kasih yang besar kepada ibu kita masing-masing. Dunia akan menjadi semakin damai berkat cinta kasih yang kita miliki. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Majalah FIAT

1003

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.