Pages

13 September 2010

Berani Belajar dari Kesalahan



Columbus menjelajahi dunia. Namun tanah yang semestinya dia tuju adalah India. Setelah berlayar begitu lama ternyata ia melakukan kesalahan besar. Ia mendarat di benua Amerika, sebuah benua baru. Padahal yang ia cari adalah daerah penghasil rempah-rempah. Merasa bahwa itulah tujuan perjalanannya, ia memberi nama suku asli Amerika dengan nama Indian.

Namun kesalahan yang dilakukan oleh Columbus itu beratus-ratus tahun kemudian menjadi suatu berkah. Banyak orang dari Eropa berimigrasi ke Amerika untuk mencari penghidupan. Banyak orang menemukan tempat baru yang begitu berharga bagi masa depan mereka. Kesalahan itu membawa rahmat bagi banyak orang. Kini banyak orang berbondong-bondong ke Amerika untuk mengadu kehidupan di sana. Banyak orang kemudian meraih kesuksesan dengan bekerja di sana.

Tiada gading yang tak retak. Begitulah pepatah yang menggambarkan ketidaksempurnaan manusia. Kalau Anda merasa tidak pernah melakukan kesalahan, Anda sebaiknya melihat kembali langkah Anda. hidup Kesalahan itu memang tidak mengenakkan. Banyak orang ingin menghindari kesalahan. Banyak orang ingin melakukan sesuatu yang sempurna dalam hidup ini.

Namun orang yang optimis adalah orang yang mau belajar dari kesalahan. Orang seperti ini tidak mudah terpuruk ke dalam penyesalan demi penyesalan. Bahkan orang seperti ini akan mudah untuk melupakan kesalahan-kesalahan kecil yang diperbuatnya. Ia mau bangkit dari kesalahannya. Ia ingin maju. Ia ingin meraih sukses dalam hidupnya.

Orang yang ingin sukses dalam hidup ini menggunakan kesalahan-kesalahan yang dibuatnya untuk memimpin dirinya dalam mengambil tindakan yang lebih baik. Karena itu, kesalahan menjadi kawan baik yang secara samar mengatakan apa yang harus dikerjakan dengan lebih baik lagi.

Karenanya, orang yang optimis akan melihat kesalahan apa adanya. Ia akan menjauhkan setiap prasangka, kesedihan ketika kesalahan menimpanya. Di balik kesalahan itu tersimpan kesempatan yang tersembunyi.

Sebagai orang beriman, kita ingin agar kita memiliki semangat untuk belajar dari kesalahan-kesalahan yang kita buat. Karena itu, kita tidak perlu mengutuk diri kita ketika kita melakukan kesalahan. Kita gunakan hal itu sebagai pelajaran yang berharga bagi kita dalam mengambil tindakan-tindakan yang baik untuk kemajuan diri kita.

Untuk itu, dibutuhkan sikap optimis dalam hidup ini. Kita tidak perlu tenggelam dalam kesalahan yang kita buat. Justru kita mesti bangkit dari kesalahan. Ingat, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kita semua adalah makhluk yang terbatas. Melalui keterbatasan itu kita ingin memajukan hidup kita. Kita ingin agar hidup ini tidak hanya berakhir dengan kesalahan. Kita ingin agar hidup kita memiliki makna yang mendalam bagi diri dan sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

496

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.