Suatu hari seorang anak kecil memperhatikan sumber air yang perlahan-lahan mengeluarkan air. Air itu kemudian mengalir menuju ke tempat yang lebih rendah. Terus begitu setiap saat, setiap hari. Anak itu menikmati suasana seperti itu. Ia tidak mau beranjak dari sumber air itu. Namun kemudian ayahnya memanggilnya pulang ke rumah. Ia meninggalkan sumber air itu dengan tatapan penuh tanya.
Sambil berjalan bersama ayahnya, ia bertanya, “Ayah, mengapa air itu mengalir? Ke mana air itu mengalir?”
Ayahnya tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang kritis. Lantas ia menjawab, “Anakku, setiap tetes air yang keluar dari sumber itu tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meski harus melalui anak sungai, selokan, kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan setelah sampai di samudera mereka tahu bahwa suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Mereka menjadi awan dan turun dalam bentuk hujan.”
Anak itu termenung mendengarkan penjelasan ayahnya. Ayahnya melanjutkan, “Sebagian air itu menyuburkan pohon-pohon, rerumputan, sebagian tertampung di danau-danau dan sebagian kembali ke laut. Tidak ada yang sia-sia. Demikian pula dengan hidup kita. Tidak ada yang sia-sia.”
Sahabat, hidup manusia begitu berharga. Hidup ini selalu punya makna. Selalu punya arti entah bagi diri sendiri atau bagi orang lain. Tidak ada yang sia-sia. Hidup ini selalu memiliki tujuan. Sama seperti air yang turun ke bumi. Selalu punya arti setelah menyuburkan tanah dan tanaman.
Karena hidup ini tidak pernah sia-sia, maka orang mesti selalu menghargainya. Orang mesti selalu memperjuangkannya dan menjadikan hidupnya memiliki nilai bagi hidupnya dan bagi hidup orang lain. Karena itu, kita butuh suatu ketahanan diri dalam memberi nilai terhadap hidup ini.
Sering orang merasa bahwa hidupnya itu hanya sebatas apa yang ada. Hidup ini seolah-olah sia-sia. Tidak memiliki makna yang mendalam. Nyatanya hidup ini memiliki begitu banyak nilai yang berguna untuk kemajuan hidup. Karena itu, orang mesti berusaha terus-menerus agar hidup ini semakin memiliki makna. Orang yang mau berusaha itu orang yang memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hidup ini.
Artinya, orang mau mensyukuri pemberian Tuhan bagi dirinya. Orang yang tidak hanya menerima begitu saja hidup ini. Tetapi orang yang rela mengembangkannya bagi sesuatu yang lebih berguna lagi. Untuk itu, kita tidak boleh putus asa dalam hidup ini. Keputusasaan hanya menunjukkan bahwa kita ini orang-orang yang kurang beriman. Orang yang pantang menyerah itu orang yang senantiasa mengimani Tuhan dalam hidupnya.
Mari kita berusaha untuk senantiasa menemukan nilai-nilai yang baik dalam hidup ini. Dengan demikian, kita berguna bagi Tuhan dan sesama. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.co
504
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.