Pages

30 September 2010

Belajar untuk Fokus pada Tugas





Suatu hari seorang majikan menghukum bawahannya. Soalnya adalah bawahannya tidak melaksanakan tugasnya dengan cermat. Sudah berkali-kali ia memberi tahu bawahannya itu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun tetap saja bawahannya itu tidak dapat melaksanakannya. Padahal tugas yang harus dilaksanakannya termasuk tugas yang sangat penting.

Karena itu, sang majikan menjadi bingung. Sang majikan terpaksa mengambil tindakan dengan menghukum bawahannya itu. Tujuannya agar bawahannya dapat mengarahkan perhatiannya pada tugasnya. Ia mesti fokus pada pekerjaannya. Tidak boleh lagi melakukan kesalahan untuk suatu pekerjaan yang sangat penting.

Hasilnya? Setelah menjalani hukuman itu, bawahan itu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia lebih bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugasnya. Ia lebih fokus pada pekerjaannya. Hatinya tidak lagi tertuju pada hal-hal lain. Ia bertumbuh menjadi bawahan yang sungguh-sungguh bertanggung jawab atas tugas-tugasnya. Yang senang bukan hanya majikannya. Namun ternyata ia juga menemukan kebahagiaan dalam melaksanakan tugasnya.

Sahabat, banyak orang kurang fokus pada tugas dan pekerjaannya. Akibatnya, pekerjaan dapat terbengkalai. Pekerjaan yang semestinya diselesaikan dalam waktu yang singkat, akhirnya mesti diselesaikan dalam waktu yang panjang dan lama. Orang akhirnya tergesa-gesa menyelesaikannya. Hasilnya tidak maksimal.

Apa yang mesti dilakukan? Mungkin kita mesti menghukum diri kita sendiri. Dengan demikian, kita dapat memusatkan perhatian kita pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita.

Soalnya adalah banyak orang ingin memanjakan dirinya. Padahal mereka selalu menginginkan hasil yang maksimal dalam pekerjaan mereka. Mereka ingin sukses dalam hidup mereka. Karena itu, orang mesti berani mempertarungkan segala kemampuannya untuk meraih keinginannya. Termasuk berani memberikan hukuman atas dirinya.

Sebagai orang beriman, kita mesti berusaha untuk fokus pada apa yang kita lakukan. Mengapa? Karena pekerjaan yang kita miliki itu pemberian dari Tuhan. Hidup kita ini dipenuhi dengan rahmat demi rahmat yang mesti menjadi bagian yang memberi semangat bagi hidup kita. Kalau kita tidak menyadari bahwa apa yang kita miliki itu pemberian dari Tuhan, kita akan kurang menghargainya.

Karena itu, mari kita belajar untuk terus-menerus memusatkan perhatian kita pada tugas-tugas kita. Kalau kita melaksanakannya dengan baik, kita akan diberi tanggung jawab yang lebih besar. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

514

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.