Pages

17 September 2010

Tuhan Peduli terhadap Hidup Manusia

Suatu hari seorang ibu muda kalut. Pasalnya, mamanya mengalami kecelakaan terserempet mobil truk. Hasil rontgen adalah 9 tulang rusuknya patah. Ia tambah kuatir ketika sang mama pun sudah mengetahui keadaan dirinya. Patah tulang di usia tua akan sulit sembuh. Pengobatan pasti akan berjalan lama.

Mendengar peristiwa itu, seorang temannya memberi nasihat, “Sahabat, percayakan mama Anda akan kedahsyatan dokter segala dokter yang Mahaagung. Dia akan memulihkan sakit mamamu.”

Ibu muda itu pun menjawab, “Ya. Amin. Saya percaya ada mukjizat yang Tuhan berikan saat kita bersatu dalam doa dan berserah agar Tuhan bekerja dalam diri kita”.

Apa yang terjadi seminggu kemudian? Mama dari ibu muda itu berangsur-angsur sembuh. Tulang-tulangnya menyambung kembali. Padahal ia sudah tua. Ibu tua itu menemukan kembali kasih Tuhan atas dirinya. Ia tidak perlu kuatir akan kondisinya. Ternyata Tuhan begitu baik. Ia tidak menghancurkan harapannya untuk hidup. Karena itu, sang ibu muda pun bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan.

Sahabat, tragedi kadang-kadang menghantam diri kita. Kita tidak percaya bahwa kita akan mengalami suatu kecelakaan. Kita sudah hati-hati di jalan, tetapi kecelakaan bisa saja terjadi atas diri kita. Apa yang mesti kita lakukan? Yang mesti kita lakukan adalah kita pasrah. Kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan. Kita mesti yakin bahwa Tuhan tidak pernah menghendaki kebinasaan terhadap hidup kita.

Mengapa? Karena hidup ini tidak sia-sia. Hidup ini memiliki makna yang begitu indah dan besar. Karena itu, kita mesti senantiasa menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Ketika kita mengalami jalan buntu dalam kehidupan ini, kita mesti mau berserah diri kepada Tuhan. Kita mesti yakin bahwa hanya Tuhan yang mampu memberi petunjuk bagi hidup kita.

Namun semua itu tidak instan alias sekali jadi. Sikap penyerahan diri kepada Tuhan itu terjadi dalam proses kehidupan kita. Kadang-kadang kita kurang setia pada iman kita kepada Tuhan. Kita pergi kepada dukun. Kita lebih percaya kepada manusia daripada kuasa dan kekuatan Tuhan. Tetapi tidak apa-apa. Yang penting kita mesti kembali kepada Tuhan. Dia sedang menunggu kita untuk menyerahkan hidup kita seluruhnya kepadaNya.

Karena itu, jangan takut datang kepadaNya. Jangan takut menyerahkan hidup Anda kepadaNya. Hanya dengan cara ini, Anda akan menemukan sukacita dan damai dalam hidup Anda. Mari kita berusaha untuk setia kepada Tuhan dalam untung dan malang hidup kita. Kita biarkan Tuhan bekerja dalam diri kita. Kita biarkan Tuhan terlibat dalam suka dan suka hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

501

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.