Februari 1657 sebuah upacara kecil diadakan di kota Tokyo, Jepang, untuk menolak malapetaka. Dalam upacara kecil itu, seorang pendeta berusaha untuk membakar selembar kimono yang dianggap membawa sial. Pasalnya, kimono tersebut pernah dimiliki oleh tiga gadis yang meninggal dunia sebelum memakainya. Karena itu, kimono tersebut dianggap memiliki kekuatan gaib yang mematikan.
Saat pendeta tersebut membakar kimono gaib itu, tiba-tiba angin berhembus sangat kencang. Api mulai menjalar ke mana-mana. Pertama-tama api tersebut membakar kuil tempat upacara tersebut.
Tidak berhenti di situ. Api tersebut menyebar membakar hampir tiga perempat kota Tokyo. Tercatat 300 kuil terbakar, 500 bangunan, 9000 toko dan 61 jempatan hangus dilalap si jago merah. Korban yang jatuh dalam kebakaran tersebut berjumlah 100 ribu jiwa. Luar biasa. Yang disalahkan adalah kimono yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Padahal sesungguhnya manusia kehilangan kebijaksanaannya. Manusia ceroboh dalam hidupnya.
Hal yang kecil bisa menjadi sesuatu yang menghancurkan kehidupan manusia. Sering orang kurang perhitungan. Asal mau melakukan sesuatu, orang melakukannya dengan gegabah. Orang tidak hati-hati dalam melakukan suatu perbuatan.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa tidak selamanya maksud baik itu akan menghasilkan sesuatu yang baik. Orang mesti membuat banyak perhitungan, ketika ingin melakukan sesuatu. Orang mesti menemukan cara-cara yang efektif, ketika memulai suatu pekerjaan. Tidak asal tubruk sana tubruk sini.
Orang beriman itu orang yang menggunakan akal sehatnya dalam membangun hidupnya. Orang tidak hanya menggunakan perasaan-perasaannya. Orang tidak hanya menggunakan prasangka-prasangka dalam menentukan tujuan hidup dan apa yang mau dilakukannya. Kalau orang dapat mengerjakan hal-hal yang baik dengan perhitungan yang cermat, orang akan menemukan kesuksesan dalam hidupnya.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa melakukan hal-hal yang besar dengan penuh perhitungan. Mengapa? Hanya dengan cara seperti itu, orang akan berhasil dalam hidupnya. Orang tidak akan tertimpa oleh suatu kemalangan dalam hidupnya. Untuk itu, kita mesti membuang setiap tahayul yang mengganggu kehidupan kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
495
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.