Pages

08 September 2010

Berani Berguru dari Kesalahan

Suatu hari seorang petani tua menyusuri sebuah jalan yang panjang. Pada bahunya melintang sebuah tongkat dari bambu. Di ujung tongkat bambu itu tergantung sebuah guci keramik yang berisikan sup kacang kedelai. Setelah beberapa saat, tiba-tiba ia jatuh tersungkur. Guci itu jatuh, pecah dan sup kacang kedelai itu jatuh berantakan.

Sang petani lalu bangun dan meneruskan perjalanannya tanpa menoleh ke arah sup yang terjatuh itu.

Seorang laki-laki memperhatikan kejadian tersebut. Laki-laki itu lalu cepat-cepat mendekati si petani dan berkata, "Pak, guci Bapak pecah dan sup-nya berantakan."

Petani itu menjawab, "Ya, saya tahu. Tadi saya mendengarnya."

Dengan penuh keheranan si laki-laki itu bertanya lagi, "Mengapa Bapak tidak kembali dan berbuat sesuatu?"

Dengan tenang petani tua itu menjawab, "Guci itu sudah pecah dan sup-nya sudah tidak dapat dimakan lagi. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan."

Apa yang mau kita lakukan terhadap sesuatu yang tidak berguna lagi? Mungkin Anda akan bersikap seperti petani yang kehilangan guci dan sup itu. Anda tidak peduli atas apa yang telah hilang dari Anda. Mungkin Anda tidak terlalu larut memikirkan hal itu.

Namun ada orang yang seringkali menghabiskan waktu dan energi untuk menyesali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Seolah-olah kesalahan yang telah dibuatnya itu sungguh-sungguh menyita begitu banyak perhatian. Padahal setiap hari kita melakukan kesalahan-kesalahan. Setiap hari kita dapat kehilangan hal-hal yang begitu penting dalam hidup kita.

Sebetulnya kalau kita pikirkan lebih jauh lagi, kita akan menyadari bahwa hal-hal tersebut sudah terjadi dan kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi atasnya. Satu hal yang dapat kita lakukan ialah menjadikan kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan itu sebagai pelajaran yang berharga yang akan membantu kita untuk tidak melakukannya lagi.

Ada pepatah mengatakan bahwa kegagalan itu guru yang baik untuk kesuksesan yang akan datang. Kalau Anda berani menghadapi resiko dalam hidup Anda, Anda akan meraih kesuksesan dalam hidup ini. Tetapi kalau Anda takut untuk melakukan kesalahan dalam hidup Anda, Anda akan tetaplah sebuah patung yang duduk manis. Anda tidak bisa belajar dari kesalahan yang telah Anda buat.

Sebagai orang beriman, kita punya jaminan yaitu Tuhan. Tuhan memberikan jaminan bagi kita untuk dapat melangkah lebih pasti dalam hidup ini. Karena itu, ketika kita melakukan kesalahan, kita tidak usah takut untuk memohon ampun dari Tuhan. Kita memohon, agar Tuhan memberi kita kekuatan untuk terus-menerus melakukan perbuatan-perbuatan baik, meskipun ada kesalahan-kesalahan yang menimpa kita. Tuhan memberkati. **





Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com


491

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.