Pages

02 Agustus 2010

Pentingnya Mengheningkan Pikiran

Suatu hari seorang pemuda termenung di depan cermin di kamarnya. Ia tidak habis pikir, mengapa tidak ada apa-apa di dalam pikirannya. Ia sudah berusaha mati-matian untuk menemukan ide-ide yang cemerlang. Namun semakin ia paksakan, semakin hilang ide-ide itu.

Karena itu, ia memutuskan untuk menenangkan pikirannya. Ia pun keluar dari kamarnya yang pengab. Ia mengarahkan dirinya ke hutan yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Ia berjalan menembus ilalang yang membentang. Lantas ia memasuki hutan belantara dengan pohon-pohon yang tumbuh begitu rapat.

Tidak lama kemudian ia berhenti di bawah sebatang pohon. Ia duduk. Lalu ia membiarkan angin hutan itu memasuki dirinya. Ia merasakan semilir angin yang menyejukkan dirinya. Pikirannya pun mulai terbuka. Lantas ia mulai mengingat kebenaran-kebenaran yang selama ini ia perjuangkan. Ia mengenang kembali betapa tekunnya ia memperjuangkan hak-hak masyarakat di desanya. Ia mengingat kembali orang-orang yang memberikan dukungan kepadanya untuk menuntut keadilan.

Ia berkata dalam hatinya, ”Kebenaran mesti terus saya perjuangkan. Keadilan bagi semua mesti menjadi bagian yang saya promosikan. Dengan cara ini, semakin banyak orang akan mendapatkan sukacita dan bahagia.”

Sore harinya, ia pun pulang ke rumahnya. Setumpuk ide memenuhi pikirannya. Ia bersyukur memiliki kesempatan untuk bermenung setelah lelah memperjuangkan sesamanya.

Anda pernah mengalami lelah dalam hal pikiran? Apa reaksi Anda? Pasti Anda gelisah. Bisa-bisa Anda tidak bisa tidur. Anda berusaha untuk menemukan ide-ide yang cemerlang, tetapi tidak mendapatkannya. Anda mengalami kebuntuan.

Lantas apa yang mesti Anda lakukan? Mungkin Anda akan mencari cara-cara untuk keluar dari kebuntuan pikiran itu. Anda berusaha terus. Tetapi seandainya tidak ada jalan keluar juga? Nah, salah satu cara yang cespleng adalah tenangkan pikiran Anda. Tidak usah memaksa diri untuk mengisi pikiran Anda dengan ide-ide. Biarlah kosong begitu saja. Namun Anda mesti siap untuk mengendalikannya, ketika hal-hal yang jahat mulai berseliweran di sekitar pikiran Anda.

Mengheningkan pikiran sering tidak dilakukan orang. Yang dilakukan adalah orang membiarkan pikirannya dipenuhi oleh berbagai hal. Ketika orang mengalami kebuntuan dalam pikiran, orang sering cepat-cepat mengisinya dengan kesibukan-kesibukan.

Mengheningkan pikiran berarti orang mau membiarkan hal-hal yang luhur masuk dan menguasai pikirannya. Orang beriman akan mengisi pikiran yang kosong itu dengan sabda Tuhan. Orang membiarkan Tuhan berbicara dan menguasai dirinya. Hanya dengan cara ini orang dapat menemukan kembali dirinya. Orang dapat mengalami sukacita dan damai dalam hidupnya. Mari kita berusaha, agar Tuhan senantiasa menjadi bagian dari hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

457

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.