Pages

08 Agustus 2010

Membangun Sikap Syukur Atas Kebaikan



Ada seorang gadis yang sulit mensyukuri hidupnya. Baginya, hidup ini selalu negatif. Tidak ada yang baik. Karena itu, dia ingin segera mengakhiri hidupnya. Ia mengutuki hari-hari hidupnya. Ia tidak bahagia dengan hidupnya. Ia mempunyai pengalaman yang sangat buruk dengan hidupnya.

Ia berkata, ”Saya hanyalah setitik air di tengah lautan yang luas. Tidak punya arti apa-apa. Orang boleh saja mengatakan bahwa saya punya arti bagi hidup orang lain. Tetapi saya sebenarnya tidak punya apa-apa dalam hidup ini.”

Tidak lama kemudian, ia mengambil pisau yang tajam untuk menggorong pergelangan tangannya. Namun ia tidak sanggup. Apalagi ada saudaranya yang berusaha untuk menghalangi tindakannya.

Saudaranya itu berkata, ”Coba kamu ingat betapa orangtua kita mencintai kita. Mereka meninggal ketika kita belum apa-apa. Tetapi mereka telah meninggalkan hal-hal yang begitu bermanfaat bagi hidup kita.”

Gadis itu tersenyum mendengar kata-kata saudaranya. Ia pun melepaskan pisau yang ada di tangannya. Ia membatalkan perbuatan nekadnya. Nyawanya berhasil diselamatkan.

Ia berkata, ”Terima kasih. Kamu sudah memberi saya cakrawala baru. Ternyata hidup ini tidak sejelek yang saya bayangkan. Hidup ini memiliki sisi-sisi yang indah. Saya ingin hidup lebih lama lagi.”

Hidup yang disyukuri akan membawa manusia mengenal kebaikan dalam hidup ini. Orang yang bersyukur itu senantiasa mengarahkan hidupnya kepada kebaikan. Tidak ada pikiran yang jelek tentang hidup ini. Yang ada dalam pikirannya hanyalah hal-hal yang baik. Kebaikan itu memberikan motivasi baginya untuk semakin bertumbuh dalam kasih kepada Tuhan dan sesama.

Bersyukur itu mendorong orang untuk tetap maju dalam hidup ini. Orang terus-menerus bergerak untuk menemukan makna terdalam dari hidup ini. Orang akan mengalami suasana antusias dalam hidupnya. Orang tidak perlu kuatir akan hidup yang kurang membahagiakan. Dalam sikap bersyukur itu, orang menemukan kasih Tuhan kepadanya. Karena itu, bersyukur berarti merengkuh kebaikan Tuhan bagi hidup ini.

Sayang, banyak orang sulit mensyukuri hidup ini. Mengapa? Karena orang hanya melihat sisi gelap kehidupannya. Orang menutup mata terhadap hal-hal yang baik dan benar yang dimilikinya dalam hidup ini. Akibatnya, orang akan kehilangan banyak hal baik dalam hidup ini. Padahal semakin banyak orang mensyukuri kebaikan dalam hidup ini, orang akan menemukan semakin banyak hal baik bagi dirinya.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus mensyukuri segala sesuatu yang kita peroleh dalam hidup ini. Hanya dengan demikian, kita dapat menerima rahmat demi rahmat bagi hidup kita. Mari kita bertumbuh dalam sikap bersyukur atas kebaikan yang kita peroleh dalam hidup ini. Dengan demikian, hidup ini memiliki makna yang semakin mendalam. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

463

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.