Pages

04 Agustus 2010

Membangun Iman yang Hidup



Ada seorang ibu memulai sebuah usaha sekolah. Ia memulai dengan lima orang murid di sebuah garasi mobil. Banyak orang melihat hal itu tertawa. Mereka tidak yakin bahwa ibu itu akan berhasil merintis sebuah sekolah. Tetapi ibu itu tetap setia menjalankan usahanya. Baginya, mendidik anak-anak yang memiliki ilmu dan cara hidup yang baik itu mesti dimulai. Kalau tidak ada yang pernah mau mulai, kehidupan yang lebih baik akan sulit tercapai.

Tahun pertama ia lalui dengan mulus, meski banyak cibiran ia dapatkan. Tahun kedua, mulai berdatangan murid-murid baru. Tidak tanggung-tanggung. Kali ini 15 anak yang ingin dididik oleh ibu itu. Ia tersenyum melihat kenyataan itu. Namun tantangan baru mesti ia hadapi. Ia mesti membangun sebuah gedung baru untuk menampung murid-murid baru itu. Tidak hanya itu. Ia mulai butuh guru-guru yang dapat membantunya dengan pelajaran-pelajaran.

Tantangan itu ia hadapi dengan hati yang tenang. Sambil anak-anak itu belajar di salah satu ruang di rumahnya, ia membangun sebuah gedung sekolah. Ia tetap punya keyakinan bahwa melakukan suatu perbuatan baik itu mesti menjadi andalan utama. Ia berhasil. Ketika memasuki tahun ketiga, gedung baru itu pun sudah siap lengkap dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk sebuah sekolah. Guru-guru baru ia rekrut. Ia memberikan harapan yang besar bagi masyarakat di desanya untuk menyekolahkan anak-anak di desa sendiri.

Usaha yang tanpa pantang menyerah menunjukkan bahwa orang itu punya iman yang mendalam kepada Tuhan. Iman itu mesti membumi. Ia tidak boleh hanya berada di awang-awang saja. Iman yang membumi biasanya berbuah subur bagi kehidupan manusia.

Kisah ibu tadi menunjukkan betapa iman yang besar itu mengalahkan semua tantangan dan rintangan. Ibu itu yakin bahwa Tuhan tetap setia menemaninya. Tuhan tidak pernah meninggalkannya berjuang sendirian. Tuhan terlibat dalam usahanya. Hasilnya, ia berani melangkah meski banyak tantangan yang mesti ia hadapi.

Dalam hidup ini kita menyaksikan ada orang-orang yang tidak berani melangkahkan kaki untuk membuat hidupnya sukses. Orang takut berhadapan dengan tantangan dan rintangan. Orang merasa bahwa ia sendirian dalam usaha itu. Padahal Tuhan selalu menyertai perjalanan hidupnya dan usahanya. Tuhan selalu membantu setiap orang yang mau berusaha untuk maju.

Kita diajak untuk berani melangkahkan kaki kita demi kehidupan yang lebih baik. Tentu saja kita mesti mendasari usaha-usaha kita itu pada kasih dan kebaikan Tuhan. Kita mesti yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita. Tuhan selalu peduli terhadap hidup kita. Tuhan selalu ingin, agar kita memiliki hidup yang lebih baik.

Karena itu, mari kita terus berusaha. Dengan demikian, kita memiliki iman yang semakin mendalam kepada Tuhan. Iman kita semakin menjadi nyata dalam hidup kita sehari-hari. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com


459

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.