Ada seorang pemuda kecil ingin bertemu dengan Tuhan. Ia tahu bahwa itu memerlukan sebuah perjalanan jauh untuk pergi ke tempat di mana Tuhan tinggal. Jadi ia menyiapkan segala bawaannya, yakni makanan, minuman dan makanan kecil kesukaannya. Setelah itu, ia memulai perjalanannya.
Ketika ia berjalan kira-kira satu kilometer, ia bertemu dengan seorang wanita tua. Ia hanya duduk di taman memandang burung-burung merpati. Pemuda kecil itu duduk di sampingnya dan membuka tas perlengkapannya. Ia ingin minum.
Ia menyaksikan wanita tua itu kelaparan. Karena itu, ia menawarkan makanan kepada wanita tua itu. Wanita itu dengan senang hati menerimanya dan tersenyum kepadanya. Senyumnya begitu cantik hingga pemuda kecil itu ingin melihatnya lagi. Lantas ia menawarkan wanita tua itu sekaleng root beer. Sekali lagi, wanita tua itu tersenyum kepadanya. Pemuda kecil itu senang sekali! Mereka duduk di situ sepanjang sore hanya makan dan tersenyum, tetapi mereka tak mengucapkan sepatah kata pun.
Lalu gelap pun mulai menyelimuti bumi. Pemuda kecil tu menyadari betapa lelahnya ia. Ia harus pergi, tetapi sebelum ia melangkah lebih jauh lagi, ia berputar kembali. Ia berlari kepada sang wanita tua dan memberikan sebuah pelukan. Wanita tua itu memberikan senyum terbaiknya.
Ketika pemuda kecil itu membuka pintu rumahnya, tak lama kemudian ibunya terkejut melihat kegembiraan yang terajut di wajah putranya. Ia bertanya kepadanya, “Apa yang kaulakukan pada hari ini hingga membuat kamu begitu gembira?”
Ia menjawab, “Saya makan siang dengan Tuhan.”
Tetapi sebelum ibunya menjawab, ia menambahkan, “Ibu tahu? Ia memiliki senyum tercantik yang pernah saya lihat!”
Betapa sering manusia kehilangan kegembiraan. Ada berbagai alasan yang membuat manusia kehilangan sukacita. Bisa saja karena orang yang dicintai meninggalkan dirinya tanpa kabar. Atau orang yang dicintai itu ternyata menganiaya dirinya. Atau bisa jadi karena kemiskinan yang melilit hidup manusia.
Dalam situasi seperti ini, orang mengalami penderitaan. Tersenyum saja orang mengalami kesulitan. Orang memilih untuk menderita dalam kebisuan. Orang seolah-olah merasa kalau persoalannya dapat ditanggung sendiri.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa kegembiraan itu dapat ditemukan dalam hidup sehari-hari. Mengapa orang merasa gembira? Mengapa orang dapat menemukan sukacita itu dalam hidupnya? Karena Tuhan hadir dalam kegembiraan itu. Anak kecil itu dapat menemukan Tuhan dalam diri sesamanya yang malang. Ia dapat menemukan Tuhan dalam senyum seseorang yang sungguh-sungguh mengasihi tanpa balas budi.
Ketika orang menyadari makna kehidupan ini, orang mengalami Tuhan begitu dekat dalam hidup mereka. Tuhan begitu peduli terhadap mereka. Tuhan tidak pernah melupakan mereka.
Sebagai orang beriman, kita mesti senantiasa menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak perlu mencari Tuhan jauh-jauh. Tuhan ada di dalam hidup kita. Ia senantiasa menyapa kita dengan berbagai cara. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
418
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.