Suatu hari seorang bapak membawa dua orang anaknya ke pantai. Begitu tiba di pantai, ia memerintahkan kedua anaknya untuk melepaskan pakaian mereka. Ia mengajak mereka untuk mencebur ke dalam laut. Itulah saatnya mereka menikmati hidup. Menikmati indahnya berenang.
Awalnya kedua anaknya itu bingung. Mereka tidak begitu percaya kalau ayah mereka mengajak mereka berenang. Soalnya, baru kali itulah mereka berenang bersama ayah mereka di laut. Namun akhirnya mereka dapat menikmati indahnya berenang di sore hari. Mereka sungguh-sungguh merasakan kedamaian dan ketenteraman. Mereka menyatukan diri mereka dengan alam yang indah itu.
Sambil berenang, salah seorang anaknya berkata kepada ayahnya, “Ayah, hidup seperti ini begitu menyenangkan. Selama ini ayah kurang peduli terhadap kami. Ayah terlalu sibuk bekerja. Seolah-olah kami ini hanyalah tambahan dalam hidup ayah.”
Ayahnya kaget mendengar kata-kata anaknya. Baru kali itu keluhan seperti itu ia dengar. Selama ini, ia merasa bahwa anak-anaknya hidup bahagia. Mereka memiliki segala yang mereka butuhkan untuk hidup mereka. Mereka tidak mengalami kekurangan dalam hidup ini.
Setelah tertegun beberapa saat, ayah itu berkata, “Anakku, ayah membawa kalian berdua ke pantai ini sebagai ungkapan kasih ayah. Ayah tahu kalian merindukan itu.”
Anak itu tersenyum. Hari itu, ia menemukan damai dan sukacita. Kerinduannya terpenuhi. Ternyata ayahnya tetap peduli terhadapnya. Ayahnya tetap mengasihinya.
Setiap orang membutuhkan kasih sayang dari orang-orang yang terdekat. Kasih sayang itu tidak bisa digantikan oleh apa pun termasuk harta kekayaan yang banyak. Harta kekayaan yang banyak tidak mampu membeli kasih. Kasih itu menjadi sesuatu yang istimewa, sesuatu yang unik yang dimiliki oleh manusia.
Karena itu, orang yang hidup tanpa kasih akan mengalami derita dalam hidup ini. orang seperti ini tidak mengalami sukacita dan damai. Orang seperti ini sangat membutuhkan kasih sayang dalam hidupnya. Orang seperti ini mesti mencari dan menemukan kasih yang sesungguhnya dalam hidup ini. Kalau ia sudah menemukannya, ia akan mengalami sukacita dan damai dalam hidupnya.
Tetapi banyak orang sering kehilangan kasih dalam hidup mereka. Mereka kemudian hidup merana. Tidak ada tujuan hidup yang pasti. Tentu saja hal ini sangat berbahaya bagi hidup ini.
Sebagai orang beriman, kasih kita bersumber dari Tuhan. Tuhan yang telah menciptakan kita mempersenjatai kita dengan kasih. Dengan demikian, kita akan mengalami sukacita dan damai dalam kasih itu. Mari kita mencari dan menemukan kasih kita dalam diri Tuhan. Dialah sumber kasih kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
411
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.