Pages

17 Juli 2010

Berani Mengubah Diri

Suatu hari seorang anak berdoa, agar dirinya dapat mengubah situasi keluarganya yang kurang harmonis. Ia berkata, “Tuhan, selama ini saya malas bangun pagi. Setiap pagi ibu dan ayah selalu bertengkar, karena saya malas bangun pagi. Saya mohon agar Tuhan membangunkan saya lebih awal daripada semua yang lain di rumah ini.”

Rupanya Tuhan mendengarkan doanya. Keesokan harinya, ia bangun pagi-pagi sekali, pukul empat pagi. Ia sendiri jadi bingung, mengapa sepagi itu Tuhan telah membangunkannya. Tetapi ia tetap bangun dan mulai membuka buku-buku pelajarannya untuk hari itu. Ia belajar dengan tekun.

Satu jam kemudian, kedua orangtuanya bangun. Mereka heran menyaksikan sang anak yang sudah duduk belajar. Pagi itu kedua orangtuanya tidak bertengkar. Sebagai gantinya, mereka mengagumi anak mereka yang telah bangun pagi-pagi itu. Mereka mengangkat jempol untuk sang anak.

Hari-hari selanjutnya sang anak tetap bangun pagi-pagi sekali. Ia melakukan hal yang sama, yaitu mulai belajar. Hasilnya sangat menakjubkan. Sang anak yang sering dianggap kurang mampu di kelas itu ternyata berhasil dengan baik. Ia mulai mengambil alih rangking pertama di kelasnya. Bahkan setahun kemudian ia berhasil menduduki rangking pertama di sekolahnya. Sungguh luar biasa. Perubahan dalam dirinya ternyata membantu dirinya dan suasana keluarganya menjadi damai dan harmonis. Dalam suasana seperti itu ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas.

Sering kita mengharapkan orang lain berubah untuk menjadi sama seperti diri kita. Sering kita mengukur orang lain berdasarkan diri kita sendiri. Ternyata kisah di atas menunjukkan sesuatu yang berbeda. Kita sendiri harus pertama-tama mau berubah ke arah yang lebih baik, kalau kita mau mengubah situasi di sekitar kita. Tentu saja hal ini tidak mudah. Dibutuhkan tekad yang besar untuk mengubah diri dan cara hidup kita.

Menghadapi situasi hidup yang kurang kondusif, sering orang hanya mengeluh. Orang tidak mau mencoba berbagai cara untuk menemukan jalan keluar. Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa kalau kita hanya mengeluh pada situasi yang ada, kita tidak akan dapat mengubah apa-apa dalam hidup bersama. Kita mesti ambil inisiatif untuk mengubah situasi itu.

Karena itu, dibutuhkan suatu tekad dan semangat membara dalam upaya untuk mengubah situasi yang kurang kondusif itu. Berbagai akibat yang kurang menyenangkan bisa saja menyakitkan hati kita. Namun kalau kita ingin hidup ini menjadi lebih baik, kita mesti berusaha untuk mengesampingkan setiap kekuatiran kita.

Sebagai orang beriman, kita butuh bantuan Tuhan untuk mengubah cara hidup kita. Tuhan dapat memberikan kekuatan kepada kita untuk mengadakan perubahan itu. Dengan demikian, kita akan menjadi orang yang sungguh-sungguh memiliki komitmen untuk maju dan berkembang ke arah yang lebih baik dalam hidup ini. Mari kita berusaha terus-menerus untuk mengubah situasi yang kurang kondusif menjadi lebih baik. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

441
Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.