Pages

22 Juli 2010

Mengenal Sesama Secara Lebih Mendalam

Ada seorang anak yang sangat antusias dan bersemangat begitu melihat laut. Pasalnya, baru pertama kali itu ia melihat laut. Ia berasal dari daerah pegunungan yang sangat jauh dari laut. Selama ini yang ia lihat hanyalah danau atau sungai. Karena itu, baginya menyaksikan laut yang maha luas itu sangat mengagumkannya. Ombak yang menderu ia rasakan sebagai lantunan musik yang mempesona dirinya.

Beberapa saat kemudian ia melepaskan pakaiannya. Lantas ia menceburkan diri ke dalam ombak yang besar. Serta merta ia berteriak ketakutan. Pasalnya, ombak yang besar itu menghantamnya ke atas pasir. Ia terguling-guling di atas pasir. Kakinya lecet-lecet. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berkata dalam hati, “Sialan! Ternyata laut begitu ganas. Tidak seperti yang dikatakan orang-orang bahwa laut itu tenang.”

Sejak itu, anak itu menjadi takut. Begitu mendengar gelora laut, ia menggigil ketakutan. Ia tidak mau lagi mendekati laut. Ia tidak berani menceburkan dirinya ke dalam laut lagi.

Mengenal karakter orang atau sesuatu itu sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Kalau orang sungguh-sungguh mengenal karakter sesamanya atau sesuatu, ia akan dapat menjalin persahabatan yang baik. Hidup ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk membangun suatu persaudaraan.

Sayang, banyak orang tidak sungguh-sungguh mengenal karakter sesamanya. Banyak orang merasa mengenal sesamanya. Tetapi sesungguhnya mereka tidak tahu. Sesungguhnya mereka hanya tahu kulit luarnya saja. Tidak sungguh-sungguh mendalam mengenal diri sesamanya.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa mengenal karakter sesuatu atau orang lain itu menjadi hal utama dalam kehidupan ini. Ketika orang tidak mengenal karakter sesamanya, terjadilah penderitaan. Terjadi sesuatu yang menyakitkan hati. Orang dapat saja mengalami rasa takut untuk berjumpa dengan orang lain atau sesuatu. Akibatnya, orang memiliki suatu persepsi yang salah atau jelek tentang sesamanya atau sesuatu itu. Orang menjadi takut untuk membangun relasi yang baik dengan sesama.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa mengenal sesama kita secara lebih mendalam. Dengan cara ini, kita akan memiliki suatu pandangan yang benar tentang sesama kita. Bukankah sesama itu juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri kita? Bukankah sesama itu dapat membantu kita untuk bertumbuh dan berkembang dengan lebih baik? Mari kita berusaha mengembangkan diri kita dengan semakin mengenal sesama yang ada di sekitar kita. Dengan demikian, hidup ini menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

446

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.