Pages

02 Juli 2010

Menjadi Terang bagi Sesama

Di lautan lepas biasanya terdapat beberapa mercusuar. Fungsi mercusuar adalah menjadi tanda bahwa di tempat tertentu terdapat karang atau tempatnya sangat dangkal, sehingga tidak bisa dilewati oleh kapal besar. Kalau sampai mercusuar itu mati, akibatnya akan sangat fatal bagi kehidupan manusia. Nahkoda kapal tidak bisa membelokkan kapal dari karang. Akibatnya, kapal dapat menabrak karang dan bisa mengalami karam atau tenggelam.

Karena itu, kehadiran mercusuar sangat penting di laut lepas. Fungsinya untuk menyelamatkan nyawa manusia dari kecelakaan. Nahkoda kapal yang melihat mercusuar akan langsung menghindari kapal dari daerah itu. Lampunya yang bersinar terang sangat berguna bagi para nahkoda untuk mengarahkan kapal ke tempat yang aman.

Kita hidup dalam tanda-tanda. Kita membutuhkan tanda-tanda itu untuk keselamatan dan kesejahteraan hidup kita. Tanda-tanda itu dapat menuntun manusia kepada kebaikan. Karena itu, tanda-tanda dalam hidup kita tidak bisa dianggap remeh. Tanda-tanda itu berguna untuk mengarahkan hidup kita kepada kebaikan.

Dalam salah satu pengajaranNya, Yesus mengatakan kepada para pendengarNya bahwa mereka adalah lampu atau pelita. Lampu itu mesti bernyala terus. Lampu itu mesti ditempatkan di tempat yang tinggi, agar dapat dilihat orang.

Orang beriman itu seperti lampu yang terus-menerus bernyala. Tetapi nyalanya itu berasal dari perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan dalam hidup sehari-hari. Mengapa? Karena itulah kesaksian hidup orang beriman. Orang beriman mesti selalu memberi kesaksian tentang kebaikan kepada semua orang yang dijumpai.

Dalam hidup ini kita menyaksikan begitu banyak kejahatan terjadi di sekitar kita. Betapa banyak kejahatan yang kita saksikan di layar televisi. Kita juga membaca dalam surat kabar-surat kabar tentang kejahatan yang terjadi setiap hari di seantero dunia ini. Hati kita terasa sakit menyaksikan semua itu. Seolah-olah dunia ini hanya dipenuhi kejahatan. Mengapa kejahatan dapat terjadi dalam hidup manusia? Jawabannya adalah karena manusia lebih mencintai budaya kematian. Manusia membiarkan dirinya dipenuhi oleh kuasa kejahatan itu.

Karena itu, orang beriman mesti mengambil sikap yang lain. Orang beriman mesti berani melawan arus. Caranya adalah dengan menjadi terang bagi sesama. Orang beriman mesti menjadi terang bagi hidup sesamanya. Artinya, orang beriman mau memperjuangkan kehidupan dalam situasi yang nyata. Orang beriman mesti berani menjadi pembawa damai dan sukacita bagi kehidupan. Mari kita berusaha menjadi terang yang bercahaya terus-menerus untuk meredupkan setiap bentuk kejahatan. Tuhan memberkati. **





Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com



426

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.