Pages

14 Juli 2010

Senantiasa Mengarahkan Hidup kepada Tuhan



Suatu hari seorang suami gelisah. Sang istri yang sangat dicintainya ternyata menderita sakit kanker. Kanker itu sangat ganas, sehingga istrinya sangat kesakitan. Satu-satunya jalan adalah istrinya mesti menjalani operasi membuang bagian tubuh yang terserang kanker itu. Soalnya adalah bapak itu tidak punya uang yang cukup untuk biaya operasi. Ia hanya seorang pegawai rendahan di sebuah perusahaan. Gajinya tidak cukup untuk biaya rumah sakit itu.

Dalam situasi seperti itu, ia berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia berusaha untuk menyerahkan istrinya kepada Tuhan. Ia berkata, “Biarlah Tuhan yang membantu istri saya melewati saat-saat sakitnya. Hanya kuasa Tuhan yang mampu menghentikan penyakitnya.”

Rupanya doa suami itu terkabul. Beberapa bulan kemudian, kanker itu mulai mengendurkan serangannya. Sakit istrinya tidak lagi terasa sangat parah. Ia tidak perlu mengerang-erang kesakitan lagi. Suami itu punya waktu untuk memikirkan banyak hal untuk keluarganya. Ia mesti mengambil alih semua urusan keluarga selama istrinya menderita sakit.

Banyak orang di jaman sekarang meragukan mukjijat dari Tuhan. Atau banyak orang terlalu mengharapkan mukjijat yang spektakuler yang akan terjadi atas diri mereka. Padahal setiap hari selalu ada mukjijat. Hidup ini sendiri adalah mukjijat. Setiap denyut nafas yang berdetak setiap kali kita bangun merupakan mukjijat dari Tuhan.

Soalnya adalah manusia sering kurang menyadari kehadiran Tuhan di kala sukacita dan damai menyelimuti hidup manusia. Orang baru mulai menyadari kehadiran Tuhan ketika ada penderitaan yang menimpa mereka. Dalam kondisi seperti ini, orang begitu gampang datang kepada Tuhan. Orang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berbagai cara.

Tentu saja hal seperti ini tidak salah. Namun orang beriman mesti senantiasa menyadari kehadiran Tuhan dalam dirinya. Orang beriman mesti tidak melupakan Tuhan, ketika kegembiraan dan damai meliputi dirinya. Justru dalam situasi seperti ini, orang mesti senantiasa bersyukur atas anugerah Tuhan.

Sebagai orang beriman, kita semua diajak untuk senantaisa menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Tuhan kapan dan di mana pun kita berada. Dengan demikian, kita menjadi orang-orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan. Mari kita menumbuhsuburkan iman kita dengan berusaha untuk senantiasa bersyukur atas rahmat kehidupan yang diberikan kepada kita. Tuhan memberkati. **





Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

438
Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.