Suatu hari seorang ibu merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan batinnya. Ia tampak gelisah. Ia tidak tenang. Ia berjalan ke sana ke mari tidak tahu tujuan. Dalam kondisi seperti itu, ia berusaha untuk mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Ia berdoa, agar Tuhan menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkannya. Ia ingin mengalami suasana sukacita dan damai.
Tetapi rupanya doanya tidak manjur. Beberapa waktu kemudian ia mengalami goncangan jiwa yang sangat hebat. Ia bingung. Ia tidak tahu sama sekali penyebabnya. Dalam keadaan demikian, ia tergoda untuk lari dari Tuhan. Ia ingin mencari ketenangan pada hal-hal gaib lainnya. Tetapi hatinya tetap bertahan. Ia tetap berdoa kepada Tuhan. Ia tidak mau menyerah begitu saja pada situasi dirinya. Ia justru menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Dengan cara seperti itu, ia mampu bertahan. Ia cuma bingung. Tetapi ia tidak menjadi stress. Ia mengalami sukacita dan damai. Karena itu, ia mengucap syukur kepada Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan telah memberikan keteguhan iman kepadaNya. Tuhan tidak meninggalkannya. Tuhan memiliki belas kasihan yang begitu besar kepadanya. Tuhan mau menyertainya.
Banyak orang tidak tahan ketika situasi membingungkan menghadang mereka. Iman mereka mudah goyah. Mereka mudah tergoda oleh berbagai tawaran yang semu. Mereka tidak tahu akibat yang lebih besar akan terjadi atas diri mereka. Ketika terlanjur terperosok ke dalam kegelapan hidup, baru mereka sadar bahwa tindakan mereka itu salah.
Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa bertahan dalam iman akan Tuhan itu membawa kebahagiaan bagi hidup ini. Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu akan melindungi manusia yang sedang mengalami kebingungan dan menderita. Mengapa? Karena Tuhan tidak mau melihat orang menderita. Tuhan tidak ingin manusia menjadi korban dari sebuah kuasa jahat, menjadi takut dalam kehidupan dan menjadi ancaman bagi sesamanya. Dalam kondisi bingung dan menderita, Tuhan akan bertindak dan berbuat sesuatu.
Yang dibutuhkan dari manusia adalah sikap penyerahan diri yang utuh kepada Tuhan. Artinya, orang berani mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Orang berani mengatakan bahwa Tuhan adalah segalanya dalam hidupnya. Tentu saja hal seperti ini tidak mudah. Ada berbagai godaan yang bisa mengubah pandangan manusia tentang Tuhan.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk selalu membiarkan Tuhan hidup dan berkarya di dalam diri kita. Tuhan mesti menjadi andalan hidup orang beriman. Karena itu, orang beriman mesti memiliki sikap iman yang teguh kepada Tuhan. Suatu sikap yang menampakkan penyerahan diri yang mendalam kepada Tuhan. Mari kita berusaha terus-menerus untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup di dalam Tuhan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
433
Bagikan
Tetapi rupanya doanya tidak manjur. Beberapa waktu kemudian ia mengalami goncangan jiwa yang sangat hebat. Ia bingung. Ia tidak tahu sama sekali penyebabnya. Dalam keadaan demikian, ia tergoda untuk lari dari Tuhan. Ia ingin mencari ketenangan pada hal-hal gaib lainnya. Tetapi hatinya tetap bertahan. Ia tetap berdoa kepada Tuhan. Ia tidak mau menyerah begitu saja pada situasi dirinya. Ia justru menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Dengan cara seperti itu, ia mampu bertahan. Ia cuma bingung. Tetapi ia tidak menjadi stress. Ia mengalami sukacita dan damai. Karena itu, ia mengucap syukur kepada Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan telah memberikan keteguhan iman kepadaNya. Tuhan tidak meninggalkannya. Tuhan memiliki belas kasihan yang begitu besar kepadanya. Tuhan mau menyertainya.
Banyak orang tidak tahan ketika situasi membingungkan menghadang mereka. Iman mereka mudah goyah. Mereka mudah tergoda oleh berbagai tawaran yang semu. Mereka tidak tahu akibat yang lebih besar akan terjadi atas diri mereka. Ketika terlanjur terperosok ke dalam kegelapan hidup, baru mereka sadar bahwa tindakan mereka itu salah.
Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa bertahan dalam iman akan Tuhan itu membawa kebahagiaan bagi hidup ini. Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu akan melindungi manusia yang sedang mengalami kebingungan dan menderita. Mengapa? Karena Tuhan tidak mau melihat orang menderita. Tuhan tidak ingin manusia menjadi korban dari sebuah kuasa jahat, menjadi takut dalam kehidupan dan menjadi ancaman bagi sesamanya. Dalam kondisi bingung dan menderita, Tuhan akan bertindak dan berbuat sesuatu.
Yang dibutuhkan dari manusia adalah sikap penyerahan diri yang utuh kepada Tuhan. Artinya, orang berani mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Orang berani mengatakan bahwa Tuhan adalah segalanya dalam hidupnya. Tentu saja hal seperti ini tidak mudah. Ada berbagai godaan yang bisa mengubah pandangan manusia tentang Tuhan.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk selalu membiarkan Tuhan hidup dan berkarya di dalam diri kita. Tuhan mesti menjadi andalan hidup orang beriman. Karena itu, orang beriman mesti memiliki sikap iman yang teguh kepada Tuhan. Suatu sikap yang menampakkan penyerahan diri yang mendalam kepada Tuhan. Mari kita berusaha terus-menerus untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup di dalam Tuhan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
433
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.