Seorang senator Amerika Serikat, yang dihormati dan dikagumi karena pengetahuan, kebijaksanaan, dan pengertian yang dimilikinya ditanya, “Senator, Anda tidak pernah kuliah. Bagaimana Anda bisa menjadi pakar di bidang masalah nasional dan internasional? Di mana Anda belajar begitu banyak hal?”
Jawabannya sangat sederhana dan langsung pada sasaran. “Saya membuat peraturan ketika masih berusia delapan belas tahun bahwa dalam satu hari saya harus membaca paling sedikit dua jam. Di atas kereta api, di hotel, di ruang tunggu, saya harus membaca majalah, ringkasan berita, laporan politik, buku-buku yang baik, puisi, dan Kitab Suci,” katanya.
Orang yang bertanya itu terkagum-kagum mendengar jawaban sang senator. “Cobalah anak muda. Dengan cara itu, engkau akan menjadi orang yang berpendidikan,” kata Senator itu lagi.
Sahabat, banyak orang bermimpi menjadi orang hebat dan pintar. Banyak orang bercita-cita setinggi langit dan menguasai dunia. Namun cita-cita itu sering hanya tinggal cita-cita. Mengapa? Karena orang tidak membekali diri dengan kerja keras. Cita-cita yang tidak dibarengi dengan usaha yang nyata hanyalah mimpi di siang bolong.
Kisah senator tadi memberi inspirasi bagi kita, agar kita berani membuat target dalam hidup kita. Kalau kita ingin maju dan meraih cita-cita yang kita canangkan, kita mesti berani berkorban. Kita mesti menyadari bahwa tidak ada keberhasilan yang diraih tanpa korban.
Untuk itu, orang mesti mulai merancang hidupnya. Orang mesti merancang strategi-strategi yang jitu untuk meraih sukses dalam hidup. Sukses itu diraih melalui butiran-butiran keringat yang mengucur untuk kebahagiaan diri dan sesama. Adakalanya ada butiran-butiran air mata yang meleleh.
Orang yang mau sukses itu juga berani menahan rasa sakit. Setelah semua derita dan kerja keras itu berlalu, orang mengalami sukacita. Orang mengalami hidup ini begitu bermakna. Hidup ini menjadi suatu kenangan yang tak akan pernah dilupakan. Hidup ini menjadi kesempatan untuk membahagiakan diri dan sesama. Inilah panggilan setiap orang beriman, yaitu membawa sukacita bagi sesamanya melalui usaha-usaha kerasnya.
Mari kita berusaha untuk terus-menerus meraih sukses dengan berani mengorbankan hidup kita. Dengan demikian, kita dapat mengalami sukacita dan damai dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
823
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.